laut pasang. Ke-11 kecamatan yang rawan itu, 9 diantaranya berada di kepulauan dan sisanya ada
di daratan yakni Kecamatan Kalianget dan Pasongsongan.
Untuk kepulauan yang dinilai berpotensi besar terjadi air laut pasang dan bakal menenggelamkan pemukiman penduduk yakni, Kecamatan Sapeken, Kangayan, Arjasa, Raas, dan Gayam. Sedangkan daerah lainya berada di Kecamatan Talango, Nonggunong, Masalembu, serta Kecamatan Giligenting.
Daerah tersebut seringkali terjadi air laut pasang. Terutama saat awal tahun. Bahkan, awal tahun 2008 lalu, pasar desa di Kecamatan Arjasa dan Raas tenggelam. Pulau-pulau kecil yang tidak berpenguhuni juga ikut tenggelam. Di daratan juga mengalami hal serupa, puluhan hektar lahan pegaraman dan pemukiman warga Pinggir Papas Kecamatan Kalianget terendam air laut.
Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Sumenep Moch Dahlan mengatakan, untuk mengantisipasi datangnya air laut pasang, semua camat, perangkat desa hingga RT telah siaga. Sejak awal mereka sudah diingatkan agar setiap terjadi bencana langsung melakukan koordinasi dan tindakan cerdas untuk memberi pertolongan.
"Sebagian wilayah Sumenep ini memang ada yang berpotensi terjadi air laut pasang. Dan sebagian
lainnya juga rawan puting beliung dan banjir," ujar Dahlan pada detiksurabaya.com, Minggu (4/1/2009).
Selain kesiapan aparat disemua tingkatan. Pemkab juga telah menyediakan alokasi dana untuk penanggulangan bencana, baik air laut pasang, banjir dan puting beliung serta bencana alam lainnya. "Jadi, camat hendaknya lebih responsif bila terjadi bencana. Silahkan keluarkan uang pribadi bila mendesak, semuanya akan diganti oleh Satlak," tegasnya.
Dia menambahkan, usaha pemkab yang sifatnya pencegahan telah dilakukan, semisal antisipasi banjir dengan cara membuat normalisasi Kali Muangan. Namun, untuk air laut pasang atau puting beliung sulit diupayakan. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini