Ratusan Sawah di DAS Bengawan Solo Diserang Hama Sundep

Ratusan Sawah di DAS Bengawan Solo Diserang Hama Sundep

- detikNews
Rabu, 31 Des 2008 09:01 WIB
Tuban - Sudah jatuh tertimpa tangga, ungkapan ini mungkin pas untuk menggambarkan nasib petani di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, Tuban. Setelah dihantap krisis pupuk, kini ratusan hektar lahan sawah di sana diserang hama ulat sundep.

Ratusan hektar sawah yang diserang di beberapa desa di dua kecamatan. Diantaranya wilayah Desa Campurejo, Punggulrejo dan Desa Banjararum Kecamatan Rengel. Selain itu Desa Plandirejo, Bandungrejo dan Plumpang Kecamatan Plumpang.

Serangan hama serentak terjadi sejak sepekan terakhir dan mengancam hamparan padi umur rata-rata 1,5 bulan. Para petani memastikan akibat serangan hama ini padi bakal dituai sekitar 50 persen.

Keterangan yang dihimpun dari para petani menyebutkan, sejak munculnya hama tersebut para petani sudah melakukan pemberantasan. Mulai melalui cara pengasapan di kawasan persawahan hingga menyemprot hama dnegan pestisida.

"Sepertinya hama sundep sekarang berbeda dengan biasanya. Disemprot obat juga tak mati, kami sangat bingung menanggulanginya," kata Rohmad yang diamini petani lainnya saat ditemui detiksurabaya.com di lahan persawahan Desa Campurejo, Kecamatan Rengel, Tuban, Rabu (31/12/2008).

Akibat serangan ulat kecil warna putih kehitaman itu, batangan padi mulai menguning. Selanjutnya batang padi yang di dalamnya terdapat ulat tersebut perlahan membusuk. Kemudian padi pun mati.

Tak hanya petani dari desa yang terserang yang pusing. Sejumlah petani lain dari desa tetangga, mulai melakukan antisipasi. Yakni melakukan penyemprotan dengan pestisida.

"Kami berharap masih bisa panen, walaupun pupuk kurang tapi kalau sudah diserang sundep, bisa dipastikan kami akan gagal panen. Makanya sekarang kami melakukan penyemprotan untuk menangkal jangan sampai sundep di Desa Banjararum masuk desa kami," ungkap Sunahar, petani yang ditemui di Desa Prambon Wetan, Kecamatan Rengel, desa sebelah timur Desa Banjararum. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.