Aksi perburuan anjing liar yang dikhawatirkan mengidap penyakit anjing gila dan rabies itu dilakukan, setelah seorang nelayan, Kaswun (62), digigit anjing saat menjaga perahu, Senin (22/12/2008) tengah malam.
Nelayan tua asal Kelurahan Sidomulyo, Kecamaan Kota, Tuban itu sempat dilarikan ke RS Muhammadiyah Tuban menjalani perawatan.
Diperkirakan sedikitnya 30 ekor anjing liar yang sudah beranak pinak, menghuni kawasan pantai yang menjadi salah satu tempat sandar strategis ratusan perahu milik nelayan dari sejumlah wilayah setempat.
Lokasi pantai ini terdapat lahan menjorok sepanjang 1,2 Km ke laut yang bisa dipakai sandar perahu. Konon lokasi ini merupakan pelabuhan tempat pendaratan pasukan Tar-tar di era awal berdirinya Kerajaan Majapahit.
Sementara itu, aksi perburuan anjing gila yang dilakukan para nelayan telah berhasil menangkap 9 ekor anjing. Puluhan anjing lainnya kabur ketakutan menyelinak di antara perkampungan nelayan.
"Kami khawatir jangan-jangan anjing itu membawa penyakit anjing gila. Mbah Kaswun saja digigit kakinya, makanya kami akan memberantasnya," kata Yusmana (34), seorang nelayan.
Menurut mereka, hingga saat ini Mbah Kaswun masih dalam pemantauan tim dokter dari RS Muhammadiyah. Sekalipun belum ditemukan tanda-tanda terkena sakit anjing gila.
Mereka menyatakan, puluhan anjing liar mulai datang ke kompleks Pantai Boom, sejak dua minggu terakhir. Sebelumnya memang sudah ada sejumlah nelayan yang memelihara anjing. Namun, jumlahnya tidak banyak.
"Tidak tahu dari mana datangnya puluhan anjing tersebut. Tiba-tiba saja sudah ada di pantai ini, makanya kita gropyok ramai-ramai," tambah Jayusman nelayan lainnya. (gik/gik)