Banjir akibat luapan air sungai itu menyebabkan acara pernikahan di Desa Sooko, terganggu. Tamu undangan banyak yang tidak datang ke resepsi, karena jalan desa tergenang air.
"Banyak undangan yang tidak datang," kata Hartati, ibu pengantin puteri dengan nada lirih. Meski jumlah undangan tak sesuai yang diharapkan namun acara pernikahan tetap digelar sesuai rencana. "Ya terus, mudah-mudahan bisa cepat surut," harapnya.
Sementara, sebagian warga lainnya memilih menaikkan barang-barang rumah tangga, seperti TV dan kulkas, ke atas lemari. Sedang sebagian mengemasi barang-barang produksi sepatu dan sandal, ke tempat yang tidak terendam banjir.
Menurut warga Desa Daleman, Sunarto, banjir seperti saat ini hampir terjadi setiap tahun. Karena sudah terbiasa, warga tidak ada yang mengungsi.
"Meski tak bisa memasak, tetap saja tak ada bantuan seperti tahun lalu," kata Sunarto.
Banjir juga merendam Asrama Pelajar Puteri Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mojokerto. Banjir tersebut terjadi karena hujan deras mengguyur Mojokerto, sejak siang tadi.
"Kami terpaksa tidak bisa belajar malam ini. Sebab air sudah masuk dan buku-buku pelajaran banyak yang terendam," kata Kartika Sari, salah seorang pelajar MAN yang saat itu berada di depan Asrama Puteri MAN, di Desa Daleman. (gik/gik)