Setelah dicari selama 30 menit, akhirnya mayat siswa kelas 6 SD Pangtonggel itu berhasil dievakuasi ke rumah duka.
Saat liburan sekolah, Minggu (14/12/2008) siang, Misnali bersama 10 orang kawannya, mengisi waktunya dengan berenang di Bendungan Samiran, yang berjarak 4 Km dari rumahnya.
Untuk melepas lelah, sehabis bersepeda bersama kawannya, Misnali lalu melepas baju dan celana panjangnya. Yang tersisa hanyalah celana pendek warna coklat seragam pramuka.
Misnali lalu, menuruni tangga menuju air bendungan. Setelah menceburkan diri dan berenang sesaat, Misnali lalu mengajak kawan-kawannya untuk terjun dari bibir bendungan.
"Ternyata, aksi Misnali dengan terjun dari bibir bendungan adalah aksi terakhir dalam hidupnya. Setelah tercebur kedalam air bendungan, ternyata dia terseret pusaran air," papar penjaga Pintu Air Bendungan Samiran, Musafa, yang ditemui di sela-sela evakuasi korban.
Saat mencari korban, Musafa dibantu lima orang warga Desa samiran. Setelah 30 menit mengubek-ubek dasar bendungan, akhirnya tubuh Misnali berhasil ditemukan.
Mayat korban langsung dievakuasi di musola milik Musafa. Setelah divisum tim medis Puskesmas Propo, akhirnya jenazah Misnali diantarkan ke rumah duka dengan diangkut mobil patroli milik Polsek Propo.
"Kematian korban, murni karena tenggelam. Tidak ada unsur kriminalitas," kata Kapolsek Propo, AKP Duduk Hariyanto, yang memimpin evakuasi ke rumah duka.
Dalam sebulan terakhir ini, Misnali tercatat sebagai korban kedua yang tenggelam di Bendungan Samiran. Sebelumnya, Fafan, siswa kelas 3 SD Samatan ditemukan tewas di kawasan bendungan yang mengairi 2.500 Ha sawah itu. (gik/gik)