.webp)
Selain itu, dia juga menusuk dadanya dengan sebilah pisau. Namun upaya bunuh diri itu gagal dilakukan. Pasalnya, kerabat dan warga setempat bisa menyelamatkan korban dari kobaran api.
Dedi pun segera dilarikan ke RSUD Wahidin Sudirohusodo, Jalan Gajahmada, Kota Mojokerto. Namun saat dirawat di Sal Mawar III, Dedi kembali mencoba bunuh diri.
Dedi berupaya menancapkan sebilah pisau di dada, namun gagal karena dihalangi salah seorang kerabat dibantu perawat. "Setelah bakar diri, lalu menusuk pisau," kata salah seorang warga, Asmuin (42) kepada wartawan saat di rumah sakit.
Dari pantauan detiksurabaya.com di rumah sakit, tubuh Dedi penuh dengan luka bakar. Hampir sekujur tubuh Dedi melepuh. Sedangkan Dedi terbaring lemah. Sementara beberapa kali seorang perempuan yang juga kakak Dedi menangis sesenggukan di sampingnya.
Beberapa kerabat yang ada di RS itu menolak berkomentar saat ditanya penyebab upaya Dedi bunuh diri. Meski begitu data yang diperoleh detiksurabaya.com, Dedi nekat bunuh diri karena tidak direstui orangtuanya untuk menikah dengan seorang gadis.
Menurut Kasiono (27), orangtua Dedi, keluarga menolak melamar seorang gadis, karena Dedi belum memiliki pekerjaan tetap. "Orangtua menolak. Takutnya nanti, setelah nikah malah jadi beban lagi," kata Kasiono yang kala itu berada di teras Sal Mawar.
Sebelumnya, peristiwa bakar diri seorang pemuda di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto juga pernah terjadi, Jumat (6/6/2008). Saat itu korban tewas dan nekat bakar diri setelah gagal kuliah dan tidak diizinkan menikah. (fat/fat)
