Kenikmatan sate ikan hiu ini berbeda dengan yang lain. Apalagi ditunjang dengan panorama laut Selat bali dengan desiran angin membuat selera makan bertambah.
Sejak buka pukul 08.00 WIB, aroma sate ikan hiu sudah menggugah selera saat pembakaran. Warna daging ikan hiu yang putih berubah warna menjadi kecoklatan saat panas dari arang mulai menyentuhnya.
Jika Anda tak suka bau amis dan anyir khas ikan laut, tidak perlu khawatir. Sebab daging ikan hiu untuk sate ini telah diberi rempah khusus yang menghilangkan bau anyir tanpa mengurangi kesegaran daging ikan.
"Ikannya kita dapat dari nelayan sekitar," ungkap Rachman sembari membolak balik sate di atas bara arang kepada detiksurabaya.com, Senin (3/11/2008).
Bapak dua anak ini semula mengaku coba-coba saat membuka sate ikan hiu pertengahan bulan puasa kemarin. Rupanya lambat laun peminatnya makin banyak. Dalam sehari, rata-rata Rahman berhasil menjual 4 kilo hingga 5 kilo sate ikan hiu.
"Awalnya cuma coba-coba, ternyata banyak peminatnya," tambahnya.
Selain nikmat, sate ikan hiu ini dipercaya warga sekitar dapat menambah vitalitas. Tidak perduli penikmatnya laki-laki atau perempuan. "Rasanya enak, di badan terasa hangat dibanding dengan sate kambing," kata salah satu pelanggan, Sampuji sembari menikmati satenya.
Meski terbilang baru buka, pelanggan sate ikan hiu ini tidak hanya dari sekitar Kota Banyuwangi saja. Menurut penuturan Rahman, sudah banyak pembelinya yang datang dari luar kota seperti Surabaya, Jember dan kota-kota lainnya.
Soal harga, Rahman mengaku dijamin sate ikan hiu ini bisa dijangkau oleh semua orang. Dengan harga Rp 7.500 sudah mendapat sepuluh tusuk sate ikan hiu plus nasinya. Anda tertarik menikmatinya? (fat/fat)