Seperti masakan bistik lainnya, Lusiah yang sudah berjualan selama setahun ini meracik bumbunya dengan sederhana. Yakni merica bubuk, pala bubuk, garam, kecap manis dan lain-lain.
Tempatnya yang sederhana dengan ukuran 3x4 meter tak mengurangi pembeli untuk berdatangan. Wajar bila warung yang sebelumnya tak bernama ini dikenal dengan Warung Biawak atau Warung Nyambek.
Pembeli cukup membayar Rp 3.500 sudah bisa menikmati seporsi bistik biawan yang lezat dan bikin ngiler. Jika Anda enggan makan bistik, pemilik warung juga menyediakan nasi campur biawak dan nasi pecel bistik biawak atau bisa menikmati bistik biawak tanpa campuran apapun.
Dengan didampingi segelas es jeruk nipis, makanan yang diolah oleh ibu empat anak ini terasa lebih mantap dihidangkan. Selain rasanya yang menggugah, bistik ini diyakini warga berkhasiat untuk mengobati penyakit gatal pada kulit.
Lusiah mengaku untuk membuat bistik khusus biawak ini memerlukan 10 ekor biawak. Selama ini dia membeli daging biawak dari para pemburu hewan mirip kadal tersebut.
"Pas ramai, ya bisa lebih dari 10 ekor biawak yang kami olah," jelas Lusiah kepada detiksurabaya.com di warungnya, Selasa (28/10/2008).
Dia mengaku setiap harinya, puluhan ekor dibeli dari pemburu yang datang ke warungnya.
Sementara itu salah satu pelanggan tetap warung itu, Udin Yusufi mengaku bistik biawak beda dengan daging sapi atau hewan ternak lainnya.
"Rasanya empuk dan bumbunya mantap dan lezat," ujarnya sembari menikmati bistik biawak yang masih disuguhkan hangat. (fat/fat)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 