"Dengan membaca bismillahhirrohmannirrohim, berpasangan dengan Abdullah Abubakar SE sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kediri periode 2009-2014," kata Ketua KPUD Kota Kediri H Agus Rofik dalam rapat pleno rekapitulasi dan penetapan pemenang pemilihan walikota, di Kantor KPUD Kota Kediri, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Senin (27/10/2008).
Pasangan Samsul-Abdullah menurut Agus ditetapkan sebagai pemenang pemilihan walikota karena mengantongi perolehan suara terbanyak, yaitu 41,15% dari surat suara yang dinyatakan sah, sebanyak 136.279 lembar.
Dalam rapat pleno tersebut juga disampaikan, masing-masing perolehan suara dari 7
pasangan calon lainnya. Yaitu pasangan nomor urut 2 M Mahrus R - Nugroho M (jalur
persorangan) dengan perolehan suara 1,59%, Martanti Soenar Dewi dan Achmad Salis
(Demokrat, PKS dan koalisi 11 partai) mendapatkan perolehan suara 3,97%, Heru
Marwanto dan Tamam Mustofa (Golkar dan koalisi 4 partai) mendapatkan perolehan suara 1,90%.
4 Pasangan lain yaitu, Saiful Muslimin dan Farid Makruf (jalur persorangan) mendapatkan perolehan suara 3,76%, Kasmudji dan Khoirul Anam (jalur persorangan) mendapatkan perolehan suara 3,81%, Rinto Harno dan HM.Zaini (PDIP dan PKB Pro Gus Dur) mendapatkan perolehan suara 17,87%, serta Iwan Boedianto dan H Arifin Asror (PKB kubu Muhaimin Iskandar) mendapatkan perolehan suara 25,95%.
Seusai rapat pleno, Agus Rofik mempersilahkan kepada pasangan calon yang merasa tidak terima dengan hasil penetapan KPUD untuk melakukan protes.
"Kami membuka kesempatan protes tersebut selama 3 hari setelah ditetapkannya hasil
pemilihan walikota ini. Surat keberatan dapat dilayangkan ke MA melalui PN Kediri," ujar Agus.
Dikatakan pula oleh Agus, apabila selama 3 hari kesempatan penyampaian keberatan tidak ada yang memanfaatkan, maka penetapan dianggap disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat, dan selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kota Kediri untuk selanjutnya
dilakukan pelantikan pada April 2009 mendatang.
Yang menarik, dalam pemilihan Walikota Kediri, angka golput tercatat cukup tinggi, yaitu mencapai 28% dari total jumlah pemilih mencapai 199.016 orang.
"Kami tidak tahu lagi harus berbuat apa. Sosialisasi sudah kami laksanakan secara maksimal, dan atas angka golput tersebut kami cukup menyesalkannya," kata Agus saat
dikonfirmasi mengenai angka golput.
Acara rapat pleno dan penetapan pemenang pemilihan walikota tersebut, mendapatkan
kawalan ketat aparat kepolisian. Sedikitnya, 250 personel gabungan Polisi, Brimob dan Satpol PP dikerahkan untuk melakukan penjagaan. Selain itu, para personel juga diback up dengan sejumlah kendaraan taktis,seperti mobil trantis dan water canon. (bdh/bdh)