Ribuan Biker Serbu Tuban, Terminal Bus Melompong

Ribuan Biker Serbu Tuban, Terminal Bus Melompong

- detikNews
Senin, 29 Sep 2008 13:35 WIB
Tuban - Tren menggunakan sepeda motor (biker) untuk mudik lebaran, sudah merambah warga di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan sekitarnya. Dalam sehari jumlah motor yang dinaiki pemudik melintas kota Tuban, mencapai sedikitnya 8.900 unit motor.

Mereka melintas dari arah timur ke barat, dimungkinkan dari arah Surabaya dan Malang, menuju wilayah Kabupaten Tuban dan sekitarnya.

Terlebih wilayah Tuban hingga perbatasan Kabupaten Rembang (Jawa Tengah) termasuk daerah kering. Banyak diantara warganya yang hijrah ke kota-kota besar seperti Surabaya untuk bekerja.

Akibat tren ini, para awak bus yang mengambil trayek Surabaya-Tuban menderita sepi penumpang. Sekalipun saat ini termasuk menjelang lebaran.

"Ya enak naik sepeda motor Mas, naik bus kan mahal sampai Rp 20.000 per orang. Tapi kalau sampai rumah kita tidak bisa keliling riyayan (unjung-unjung lebaran) ke rumah kerabat. Kalau naik sepeda motor kan bisa bebas seperti ini," kata M Yaqub (39), pemudik asal Tambakboyo, Tuban, saat ditemui detiksurabaya.com berhenti di Pantai Tasikharjo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban, Minggu (29/9/2008) siang.

Karyawan pabrik di kawasan Rungkut Surabaya ini mudik bersama 10 kawannya se desa. Mereka berboncengan naik enam motor berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dari kontrakannya di Rungkut Surabaya.

Senada diungkapkan sejumlah pemudik lain yang naik motor di Tuban. Mereka mengaku, lebih tenang naik motor daripada kendaraan umum. Apalagi, dengan naik motor mereka bisa berhenti sewaktru-waktu, sambil menepatkan jam untuk berbuka puasa di rumah nanti.

Sementara itu, hasil survei Dinas Perhubungan Tuban menyebut, dalam sehari sejak tiga hari terakhir sekitar 8.000 unit. Padahal sebelumnya, di hari-hari biasa, jumlah sepeda motor yang masuk Tuban dari arah sama (timur) sebanyak 3.500 unit.

"Ada tren kenaikan jumlah motor yang masuk Tuban. Ini dilakukan oleh para pemudik yang datang dari kota Surabaya dan sekitarnya,” kata Kasubdin Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Tuban, Faraith A Tulis saat ditemui detiksurabaya.com di Terminas Bus Tuban.

Untuk hari Sabtu (27/9/2008) jumlah motor pemudik yang datang masuk Tuban dari arah timur sebanyak 8.986 unit. Sekitar seminggu sebelumnya rata-rata sekitar 8.000 unit.

"Anggap saja sehari 8.000 motor dinaiki dua orang, berarti ada 16.000 penumpang yang harusnya naik 300 unit bus isi 50 kursi penumpang. Karena mereka naik motor, jadinya bus sepi penumpang. Ini kondisi yang terjadi," kata Farait seraya menambahkan, meski mendekati lebaran saat ini rata-rata bus di terminal Tuban hanya mengangkut 15-16 penumpang.

Hal tersebut, belum termasuk jumlah mobil pribadi yang dibawa pemudik ke Tuban. Jumlahnya dalam sehari, jika mengacu hasil survey inas Perhubungan, jumlahnya mencapai 1.476 unit. Rata-rata setiap mobil pribadi dinaiki enam orang penumpang.

"Perubahan seperti ini yang mengagetkan dan menimbulkan kesusahan awak bus," ungkap Farait.

Awak Bus Menjerit

Lebaran ternyata tak menjadikan berkah bagi awak bus di Terminal Bus Tuban, Jawa Timur. Terbukti ratusan awak bus jenis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) yang mangkal di terminal itu, menjerit karena sepi penumpang.

Lebaran yang tinggal dua hari (H-2), ternyata arus penumpang mudik jauh dari harapan awak bus. Rata-rata setiap bus dengan kapasitas 50 kursi penumpang, hanya terisi 15-16 orang penumpang.

Sementara itu, jumlah kendaraan bus yang mangkal di terminal bus Tuban untuk AKAP dengan 6 trayek sebanyak 104 unit bus. AKDP dengan 8 trayek sebanyak 115 unit bus. Itu belum termasuk 295 unit MPU dan 50 unit Angkota.

"Kondisi lebaran tahun ini benar-benar memprihatinkan. Penumpang sepi, berbeda dengan lebaran tahun lalu yang masih ramai penumpang," kata Harsono (47), awa Bus Widji trayek Tuban – Surabaya kepada detiksurabaya.com.

Senada diungkapkan, Masduki (36), awak bus jurusan Malang-Jombang-Tuban. Menurutnya, meskipun lebaran tinggal dua hari, namun jumlah penumpang tak ada peningkatan. Bahkan, jumlah pengguna jasa bus berkurang dibanding hari biasa (gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.