35 Warga Singosari Keracunan Es Buah

35 Warga Singosari Keracunan Es Buah

- detikNews
Minggu, 21 Sep 2008 12:36 WIB
Malang - Sekitar 35 orang Tunjung Tirto Kecamatan Singosari Malang mengalami keracunan. Satu persatu para korban memenuhi bangsal UGD RSU Syaiful Anwar Malang. Puluhan warga itu masuk mulai pukul 09.00 WIB dan didominasi anak berusia sekolah SD hingga SMP.

Dugaan awal mereka telah keracunan es buah yang dimakan saat berbuka puasa Sabtu (20/9/2008) di Musolla Kelurahan Tunjung Tirto Kecamatan. Singosari, Malang.

Hal tersebut diungkapkan Kades Tunjung Tirto Didik Gatot S. Sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB, Minggu (21/9/2008) warganya banyak mengeluh sakit dan lemas. Mereka lantas di bawa ke Poliklinik Desa (Polindes) setempat. Namun karena warga yang datang mengeluh semakin banyak, Polindes tak dapat menampung sehingga dirujuk ke Puskesmas Tunjung Tirto.

"Di situ ternyata keluhan semakin banyak berdatangan. Jadi langsung saya sarankan dan saya bawa ke RSSA ini," ujar Didik kepada wartawan saat di RSU Syaiful Anwar Jalan Jaksa Agung Suprapto, Malang.

Setelah ditangani petugas RSSA, kata Didik, menurut keterangan dokter mereka memiliki gejala keracunan. "Dugaan awal dokter mereka mengalami keracunan," papar Didik.

Dugaan itu berasalan. Pasalnya, mereka yang mendapat perawatan jamaah salat maghrib di Musolla Tunjung Tirto. Mereka juga sempat memakan takjil es buah yang diberikan seorang warga setempat ke musolla. "Saat ini sampel es buah sedang diperiksa apakah benar atau tidak mengandung racun," papar Didik.

Sementara Andrian (14) siswa kelas 2 SMP yang juga menjadi korban mengaku dirinya-lah yang memberikan 25 bungkus es buah ke musolla. Saat itu dirinya diberi oleh tetangganya bernama Adi Satriya.

"Dia mendapat es dari sekolahnya di SMK Tunas Bangsa Karang Ploso, Malang.

Andrian yang didampingi ibunya di UGD RSSA melanjutkan, Adi meminta bantuan Andrian untuk membawa es tersebut ke musolla setempat. Sementara menurut ibu Adrian, Khodriyah, orang tua Adi saat ini sedang menuju ke rumah guru mereka di SMK Tunas Bangsa.

"Saya dengar mereka sedang meminta pertanggungjawaban guru mereka," paparnya.

Hingga pukul 12.15 WIB, jumlah korban yang terdeteksi di RSSA belum bertambah. Sementara Kasat Reskrim Polres Malang AKP Sunardi Riyono menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut.

"Sementara masih kami selidiki apakah benar dugaan keracunan tersebut," ujarnya dihubungi melalui ponsel. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.