Korban bernama Indra (18) warga Pajagalan, Kota Sumenep, Madura ditemukan warga yang kebetulan lewat. Di sekujur tubuhnya mengalami luka bekas sayatan senjata tajam (Sajam) sebanyak 13 tusukan. Korban pun menghembuskan nafasnya saat dilarikan ke rumah sakit umum dr Moh Anwar Sumenep oleh warga yang menemukan.
Diduga korban dianiya oleh teman dekatnya. Sebab sebelum menghembuskan nyawa terakhirnya, korban sempat menyebut nama pelaku pada warga yang menolong. Pelaku kini dalam pengejaran petugas kepolisian sektor kota dan Polres Sumenep.
Barang-barang korban, seperti kalung emas, uang sebanyak Rp400 ribu tetap utuh. Namun, sepeda motor jenis Mega Pro yang dibawa korban berada di jarak 100 meter dari TKP.
Orang tua korban saat mengetahui anaknya dalam keadaan tewas di ruang jenazah RSU dr Moh Anwar Sumenep, hesteris. Bapak korban, Ahmad Zaini sempat tidak percaya jika anaknya sudah tewas. Sebab, selama ini dikenal baik dan mudah berkomunikasi dengan siapapun yang korban kenal.
"Siapa yang menganiya anak saya. Orangnya tidak pernah mempunyai masalah dengan orang. Kesenangannya hanya main sepak bola," ujar Zaini di kamar Jenazah RSU dr Moh Anwar Sumenep, Jalan dr Sucipto, Jumat (19/9/2008).
Kepada detiksurabaya.com, Zaini menjelaskan Indra keluar dari rumah sehabis salat tarawih untuk mengantar uang dan kalung emas pada ibunya yang ada di Jalan Urip Sumoharjo, Pabian, Sumenep. Korban berangkat sendirian dengan mengendarai sepeda motor.
"Tapi kenapa anak saya ditemukan di jalan umum menuju Desa Tenunan Kecamatan Manding. Ini pasti ada yang mengajak lalu dibunuh," ungkap Zaini.
Sementara petugas yang melakukan identifikasi korban sempat mengalami kesulitan. Sebab, pada saat korban dilarikan ke ruang mayat ada 2 orang yang mengaku jika korban tewas itu anaknya.
Orang tua korban, Zaini maupun seorang laki-laki yang memakai kaca mata minus saling mengaku jika yang tewas itu anaknya. Namun, setelah diminta disebutkan barang-barang yang dibawa dari rumah, baru percaya jika korban tewas itu adalah anak dari Zaini warga Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
Untuk mengungkap pelaku penganiyaan hingga tewas. Petugas Polsek kota dan Reskrim Polres Sumenep sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Mudah-mudahan usaha mengejaran yang dilakukan petugas dapat meringkus pelaku saat ini juga. Penyidik juga masih memeriksa warga yang menolong pertama kalu," kata Kapolsek Kota Sumenep, AKP Moh Heri AP pada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Trunojoyo. (fat/fat)