Juru mudi PM iutu bernama, Rusli (37) warga Desa Kapong, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Madura. Hasil investigasi satuan pelaksana penanggulangan bencana dan pengungsi (Satlak PBP) Kabupaten Sumenep, pihak Kapal SKA 18 sudah memberi peringatan agar merubah haluan karena antara PM dengan kapal sudah berdekatan.Tapi, juru mudi tidak memperhatikan peringatan tersebut.
Ketua Satlak PBP Kabupaten Sumenep, Moch Dahlan mengatakan, meski penyebab tabrakan itu bermula dari PM Srimuda Baru, namun pihak perusahaan Kangean Energy Indonesia (KEI) tetap akan bertanggungjawab.
"Hasil komunikasi dengan muspika dan satlak setempat, pihak KEI sudah berupaya melakukan pencarian dan tentunya akan bertanggungjawab terhadap peristiwa kecelakaan laut tersebut," kata Dahlan kepada wartawan di kantornya, Jalan dr Cipto, Sumenep, Rabu (17/9/2008).
Dia menyarankan agar korban, baik yang masih dirawat di Puskesmas setempat maupun yang masih dinyatakan hilang hendaknya mengajukan permohonan ganti rugi kepada perusahaan melalui aparat setempat yakni ke Camat Arjasa. Sehingga, kebutuhan yang diperlukan untuk semua korban dapat diketahui nominalnya.
Sementara pencarian yang dilakukan pihak KEI bersama kepolisian yang memakai kapal pengawal survey seismik hingga pukul 12.40 WIB belum berhasil menemukan 2 korban hilang. Mereka yakni Karim (30) dan Sapra'i (40). Keduanya warga Kapong, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.
Menurut Kapolsek Arjasa, Kabupaten Sumenep, Aiptu Didik Suhendriawan, pencarian dilakukan dengan menerjunkan orang penyelam dari personel kapal milik perusahaan dengan kedalaman 104 meter, namun tidak menemukan 2 orang korban hilang.
"Penyelam hanya menemukan kayu yang diduga potongan badan PM dan bungkus Sarimi serta bola lampu," kata Didik saat dihubungi detiksurabaya.com.
Saat ini, tambah dia, pencarian untuk sementara dievaluasi. Sebab, pada kedalaman 104 meter itu terlalu dalam dan menyulitkan petugas. "Tapi, pencarian tetap dilakukan sambil menyesuaikan dengan situasi laut," ujarnya.
Sedangkan 3 korban selamat saat ini masih dirawat di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Arjasa, yakni Rusli (37) warga Desa Kapong, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Juhari (21) warga Kalianget, Sumenep, dan Rifa'i (45) warga Kalisangka, Kangean, Sumenep.
Laka laut tersebut terjadi akibat PM Srimuda Baru milik nelayan Kangean menabrak lambung bagian kiri Kapal SKA 18 milik Kangean Energy Indonesia (KEI) yang sedang memandu survey seismik di perairan Kangean barat, Sumenep. Akibatnya, PM Srimuda Baru yang mengangkut genteng dan bahan bangunan tenggelam seketika, 2 penumpangnya ikut ditelan ombak dan dinyatakan hilang. (fat/fat)