BKSDA tetap membuka jalur pendakian di Gunung Argopuro. Alasannya, jalur pendakian menuju puncak Rengganis itu dinilai masih cukup aman untuk dilalui para pendaki.
"Tidak ada alasan yang signifikan bagi kami untuk menutup jalur pendakian gunung Argopuro. Semua aman-aman saja. Yang terpenting para pendaki sudah memenuhi standar keamanan untuk melakukan pendakian, ya silakan saja. Dan tentu saja prosedur harus tetap dilalui, salah satunya tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," terang Kepala BKSDA Jember, Sunandar, Selasa (27/10/2015).
Mengenai kabar kebakaran hutan di Cikasur yang masuk kawasan Gunung Argopuro, Sunandar menjelaskan bahwa kebakaran itu terjadi pada 18 September lalu, dan api sudah berhasil dipadamkan 3 hari kemudian. "Peristiwanya sudah lebih sebulan lalu. Kawasan yang terbakar sekitar 17 hektar," tukasnya.
Dia menduga, ada miskomunikasi ketika beberapa hari lalu sejumlah pendaki yang kebetulan lewat Cikasur melihat puing-puing kebakaran. Para pendaki tersebut menginformasikan adanya bekas kebakaran, dan meminta informasi apakah di jalur pendakian mereka ke depan ada hutan yang terbakar.
"Mereka khawatir terjebak dalam kebakaran hutan, maka dari itu mereka meminta informasi. Tapi kemudian informasi yang berkembang malah mereka dikabarkan terjebak dalam kebakaran hutan," tegas Sunandar.
Sunandar menjelaskan, begitu ada kabar kebakaran hutan dan terdapat pendaki yang terjebak di dalamnya, pihaknya langsung melakukan pengecekan. Hasilnya, tidak ditemukan titik api seperti yang disebutkan dalam kabar tersebut. "Jadi yang benar adalah puing-puing bekas kebakaran, bukan kebakaran," tandasnya.
Baca Juga: Waspada Kebakaran Hutan, Wagub Jatim Minta Pendakian Gunung Ditutup
Kendati demikian, dia mengakui bahwa ada titik panas (hot spot) di Gunung Argopuro yang diterima dari satelit. Namun bukan berarti titik panas itu berasal dari api yang membakar hutan di kawasan gunung Argopuro.
"Memang ada titik panas di daerah Utara dan Timur yang terpantau satelit. Tapi bukan berarti itu berasal dari api yang membakar hutan. Bisa saja itu dari belerang atau panas bumi. Rencananya besok kita akan lakukan pengecekan," kata Sunandar.
Oleh karena itu, pihaknya tetap membuka jalur pendakian Gunung Argopuro, karena dinilai masih pada level aman. "Apalagi sebagian besar jalur pendakian itu merupakan kawasan hutan basah yang kecil sekali kemungkinan terjadi kebakaran. Jadi hingga saat ini masih aman – aman saja," tutup Sunandar. (bdh/bdh)











































