Hingga kini, baik istri, anak dan keluarganya masih shock dengan kematian Kopka Andik. Apalagi, anak semata wayangnya yang masih berusia 3 tahun, Andina Nata Dafina, sering mengigau menangisi kepergian ayahnya.
"Anak saya sering mengigau dan kalau kangen ayahnya, saya diajak ke makam," kata Ika Sepdina, istri Kopka Andik kepada wartawan di pemakaman melihat pembongkaran jenazah suaminya, Selasa (2/12/2014).
Ika mengaku, anaknya menganggap ayahnya sedang sakit dan tidur. Setiap kali ke makam, anaknya selalu membawa obat agar diminum ayahnya.
"Tadi anak saya bicara di sebelah makam ayahnya. 'Ayah ayo pulang minum obat'
," jelas Ika menirukan kata sang anak sembari meneteskan air mata.
Dia berharap kematian suaminya yang mengawali karir di Yonif 527 Lumajang 1994 lalu, bisa diselesaikan dengan seadil-adilnya.
Kopka Andik ditemukan tewas gantung diri setelah dirinya diperiksa tim intel. Dia dituduh melakukan pelecehan saat memandikan putri Komandan Kodim 0812 Lamongan. Si anak yang masih balita itu mengadu pada ibunya, yang kemudian melaporkan aduan itu ke suaminya (Dandim).
Tim intel akhirnya memanggil Kopka Andik. Namun dia mengelak tuduhan itu. Semula keluarga sempat menghubungi Kopka Andik. Tapi akhirnya keluarga kembali dihubungi dan diberi kabar Kopka Andik meninggal dunia dalam keadaan tangan terborgol.
Keluarga yang menemukan kejanggalan atas kematian Kopka Andik dengan cara gantung diri tangan terborgol, akhirnya melapora ke subdenpom dengan bukti-bukti. Akhirnya, makam Kopka Andik di pemakaman kristen Desa Pulosari Kecamatan Pare, Kediri, dibongkar dan diotopsi ulang.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini