Sebar Udikan ini diikuti ratusan orang dewasa dan anak-anak untuk berebut uang koin senilai belasan juta rupiah yang disebar di halaman rumah warga. Agar tidak terjadi jatuhnya korban, arena rebutan dipisahkan antara anak-anak dan dewasa.
Untuk anak-anak biasanya mengambil tempat di depan atau di samping kiri orang yang melempar koin. Sedangkan orang dewasa menempati sebelah kanan.
Menurut seorang warga yang melakukan sebar koin, Sudarmoko, tradisi rebutan uang koin atau biasa disebut Sebar Udikan, sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Dan tradisi ini selalu digelar bulan Maulud.
"Dari dulu tradisi ini sudah ada. Kenapa harus menggunakan uang koin, sebab dari nenek moyang saya dulu juga begitu. Jadi kita hanya meneruskan saja," kata Sudarmoko kepada detikcom, Minggu (12/1/2014).
Dulu, tradisi melempar uang berawal dari niat seorang warga yang ingin beramal kepada warga miskin, namun caranya dengan melemparkan uang koin agar menjadi rebutan. Ternyata tradisi itu berlanjut hingga sekarang.
Tak pelak, tradisi Sebar Udikan semakin meriah. Sebab jumlah uang koin yang jadi rebutan terus bertambah banyak tiap tahunnya.
(fat/fat)