Iklan jual beli rumah di Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah untuk warga negara asing (WNA) jadi sorotan di media sosial. Iklan rumah itu menawarkan rumah dengan fasilitas premium dan dinilai dijual murah untuk WNA. Apa kata Balai Taman Nasional Karimunjawa?
"Kalau saya baru tahu ya," kata Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Titi Sudaryanti saat dimintai konfirmasi detikcom lewat telepon, Minggu (16/1/2022).
Titi lalu menyinggung soal pemanfaatan air akibat proyek perumahan tersebut. Dia khawatir semakin banyak perumahan di wilayahnya akan menganggu suplai air baku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dampak wisata tidak, tapi mungkin dampak pemanfaatan airnya yang memang sekarang semakin sedikitlah untuk konsumsi masyarakat, yang memanfaatkan semakin banyak," tutur dia.
"Kalau itu saya lihat rumah tinggal ya, jadi kalau sektor wisata kan kita tergantung pada jumlah kapal ya dan kita juga ada kuota setiap harinya," sambung Titi.
Sebelumnya diberitakan, postingan diunggah akun Twitter Lorraine @yo*** menyoroti iklan jual beli perumahan di Karimunjawa untuk WNA. Akun tersebut menyoroti harga rumah yang dinilai murah untuk pasar Eropa.
Lewat utas tweetnya, akun tersebut mengunggah postingan iklan perumahan dari The Startup Island. Dalam iklan tersebut ditawarkan unit rumah di pulau surga, Karimunjawa, seharga 49.500 Euro atau sekitar Rp 808 juta.
Klaimnya dalam delapan bulan sudah terjual 170 rumah dari 300 rumah yang dipasarkan. Disebutkan hunian itu dilengkapi fasilitas mewah, seperti akses langsung dengan pantai, beach club, tenis, gym, dan fasilitas lainnya.
"Ya gimana enggak laku jual rumah harga segitu untuk pasar Eropa. FYI harga rata-rata rumah di Belanda dengan 3 kamar tidur (biasanya dua tingkat), taman kecil depan dan belakang tahun lalu itu 419.000 Euro (Rp 6,8 miliar)," tulisnya seperti dilihat detikcom, Minggu (16/1).
Akun tersebut pun khawatir jika perumahan itu dijual murah kepada WNA. Akibatnya warga lokal akan menjadi orang asing di kampungnya sendiri. Dia pun khawatir warga lokal akan pindah karena harga tanah dan bangunan mahal.
"Resenya kalau itu beneran jadi ntar, warga lokal akan jadi tamu di kampungnya sendiri atau malah terpaksa pindah karena harga tanah dan bangunan jadi menjulang. OMG," tulisnya kembali.
Postingan yang diunggah 14 Januari 2022 lalu itu sudah mendapatkan ribuan like dan komentar.
Simak juga 'Heboh PNS di Humbahas Sumut Joget Sambil Tenggak Miras':