Keluhan Tak Ditanggapi, Pedagang Pasar Legi Solo Ngadu ke Gibran

Keluhan Tak Ditanggapi, Pedagang Pasar Legi Solo Ngadu ke Gibran

Ari Purnomo - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 13:54 WIB
Pedagang Pasar Legi Solo mengeluhkan kondisi kiosnya ke Gibran Rakabuming
Pedagang Pasar Legi Solo mengeluhkan kondisi kiosnya ke Gibran Rakabuming. Foto: Ari Purnomo/detikcom
Solo -

Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Diana Kusumastuti didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau Pasar Legi yang baru saja selesai dibangun, Sabtu (15/1/2022). Saat mereka berbincang, seorang pedagang tiba-tiba mendatanginya dan menumpahkan unek-uneknya.

Pedagang bernama Kristin itu mengaku terpaksa menyampaikan keluhan soal kondisi kiosnya langsung kepada dua pejabat itu, lantaran selama ini tidak pernah ditanggapi oleh pengelola pasar.

Sembari menyampaikan keluhan, Kristin pun mengajak para pejabat itu untuk memeriksa dan melihat langsung ke kiosnya. Di kiosnya itu, Kristin kembali menyampaikan berbagai keluhan yang dialaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kristin mengeluhkan bisingnya suara blower exhaust fan yang ditempatkan tepat di atas kiosnya yang menghadap ke selatan.

"Suara exhaust fan yang berisik dan cipratan air yang mengenai lantai dan membuatnya licin. Susah semuanya, saat blower menyala jangankan ngomong, telepon masuk tidak dengar," kata Kristin, Sabtu (15/1/2022).

ADVERTISEMENT

Selain itu, dia juga mengeluhkan soal akses masuk ke dalam pasar yang menurutnya tidak praktis.

"Akses masuk sulit, mesti muter dulu karena posisi kiosnya paling belakang, kalau pembeli kita minta praktis cepat ngapain muter," kata dia.

Kristin mengaku terpaksa menghadap langsung orang nomor satu di Kota Solo itu lantaran keluhannya tidak pernah ditanggapi oleh pengelola pasar.

"Keluhan sudah saya sampaikan ke dinas tapi tidak ada respons. Lapor sini tidak direspons. Saya agak lancang, tapi caranya gimana. Mudah-mudahan menemukan solusi," harapnya.

Mendapatkan keluhan itu, Gibran pun berjanji akan mengakomodirnya. Mulai dari blower, cipratan air hingga kios yang dianggap tidak strategis.

"Ini gunanya kita masuk ke dalam pasar. Keluhannya itu, exhaust fan yang berisik, masalah tampias air hujan, kita perbaiki," katanya.

Untuk saat ini, lanjut Gibran, yang terpenting adalah pedagang sudah bisa menempati pasar yang baru. Sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian kembali.

"Masalah tangga licin, kipas berisik itu bisa sambil jalan yang penting jualan dulu. Tadi juga sudah tak mintain izin Bu Dirjen biar bisa dibuka jadi dua sisi tapi nunggu serah terima dulu, nanti dijebol agar bisa dua sisi," ucapnya.

Di sisi lain, Gibran Rakabuming juga mengritik perilaku pedagang yang menurutnya kurang bisa menjaga ketertiban. Sebab, dia masih menemukan pedagang yang menjemur pakaian di jendela.

Selain itu, orang nomor satu di Kota Solo itu juga mendapati ada yang menggantung kandang burung di pipa sprinkler (pemadam kebakaran)

"Mohon di tempat yang baru mindset-nya harus berubah, resikan (menjaga kebersihan). Kalau ada sampah diangkat. Jangan memotong bawang di tengah jalan," ujarnya kepada wartawan di lokasi.

"Kipas sprinkler buat cantolan (burung), itu salah, jemuran juga tidak boleh. kita harus ingat penyebab kebakaran dulu," sambungnya.

(ahr/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads