Terpopuler Sepekan

Horor Mayat Gadis Pemalang Disimpan di Rumah Berbulan-bulan

Robby Bernardi - detikNews
Sabtu, 15 Jan 2022 10:37 WIB
Jasad bocah perempuan di Pemalang yang diawetkan akhirnya dikuburkan, Minggu (9/1/2022). Foto: dok. Polsek Moga
Pemalang -

Warga Dusun Sukatapa, Desa Prakalan, Kecamatan Moga, Pemalang, dalam sepekan terakhir ini dihebohkan oleh keluarga yang nekat menyimpan jenazah anaknya berbulan-bulan di dalam rumah.

Terungkapnya peristiwa ini atas laporan warga yang mulai curiga keberadaan ASR (14) yang begitu saja menghilang setelah dikabarkan sakit.

Kecurigaan warga ini cukup beralasan karena keluarga itu pernah melakukan hal yang sama. Prihati, ibu ASR, pernah menyimpan jenazah adiknya yang meninggal di dalam rumahnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap.

Pihak sekolah juga pernah mencoba untuk menengok ASR yang dikabarkan sakit. Namun oleh pihak keluarga dihalang-halangi dengan berbagai alasan. Hingga akhirnya pada Minggu (9/1/2022), warga melaporkan ke pihak desa sebagai antisipasi adanya kejadian yang serupa beberapa tahun lalu.

"Awalnya pihak tetangga curiga, kenapa anak yang bersangkutan tidak pernah terlihat. Dijawab oleh orang tuanya lagi sakit. Warga mencari tahu soal keberadaan anak itu. Kami sendiri menerima laporan dari warga terkait adanya mayat anak yang masih disimpan di rumah itu, pada hari Minggu dan langsung kita teruskan ke pihak Polsek dan Kecamatan, untuk berkoordinasi," ungkap Noerlaela, Kepala Desa Prakalan.

Menerima laporan pihak desa tersebut, Kapolsek Moga AKP Dobyo Suryanto bersama unsur Forkopimcam Moga dan petugas kesehatan mengecek ke lokasi. Awalnya, pihak keluarga tidak mengizinkan mereka untuk melihat kondisi anak semata wayang pasangan Rohmad (38) dan Prihati (36) tersebut.

Dengan pendekatan kepolisian dan tokoh agama, mereka akhirnya diperbolehkan melihat kondisi ASR yang ternyata memang sudah meninggal. Pihak puskesmas kemudian memeriksa kondisi tubuh anak tersebut.

"Setelah kita sampai di sana, dilakukan pemeriksaan oleh puskesmas dan dari tim medis menyatakan korban telah meninggal beberapa bulan lalu," kata AKP Dibyo Suryanto.

Dari hasil pemeriksaan medis, korban sudah dinyatakan meninggal dua bulan lebih dan di tubuh korban juga tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal akibat sakit TB Paru yang dideritanya sejak enam bulan lalu.

Pihak orang tua korban awalnya berkukuh untuk tidak memakamkan anak semata wayangnya tersebut, dengan alasan anaknya masih bisa hidup dengan pengobatan alternatif.

Baca halaman berikutnya




(ahr/rih)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork