Sedikitnya 100.000 mayat ditemukan di kuburan massal yang ditemukan di luar Damaskus, Suriah, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad ditumbangkan pasukan pemberontak. Ratusan ribu mayat yang ditemukan itu diduga dibunuh oleh rezim Assad yang berkuasa selama dua dekade terakhir.
Kepala Satuan Tugas Darurat Suriah Mouaz Moustafa, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/12/2024), menyebut kuburan massal yang ditemukan di area Qutayfah, yang berjarak 40 kilometer di sebelah utara Damaskus itu merupakan salah satu dari lima kuburan massal yang telah dia identifikasi selama bertahun-tahun.
"Sebanyak 100.000 mayat adalah perkiraan paling konservatif," sebut Moustafa saat berbicara dengan Reuters via telepon dari Damaskus pada Senin (16/12) waktu setempat. Satuan Tugas Darurat Suriah merupakan organisasi advokasi Suriah yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah perkiraan konservatif yang sangat, sangat tidak adil," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Moustafa bahwa dirinya meyakini ada lebih banyak kuburan massal dibandingkan lima kuburan massal yang telah ditemukan organisasinya di Suriah.
Mayat-mayat yang ditemukan di kuburan massal itu, sebut Moustafa, tidak hanya merupakan warga negara Suriah, melainkan juga warga negara asing seperti dari AS dan Inggris.
Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan terbunuh sejak tahun 2011 lalu, ketika tindakan keras rezim Assad terhadap unjuk rasa menentang pemerintahannya malah meluas menjadi perang sipil skala penuh.
Simak juga Video 'Penampakan Tulang-tulang Manusia Bekas Pembantaian oleh Rezim Assad':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.