Jembatan Putus, Warga 5 RW di Brebes Perlu 1,5 Jam untuk Keluar Desa

Jembatan Putus, Warga 5 RW di Brebes Perlu 1,5 Jam untuk Keluar Desa

Imam Suripto - detikNews
Jumat, 07 Jan 2022 19:32 WIB
Jembatan di Dusun Karangbokong, Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Brebes, Jateng, putus akibat banjir, Jumat (7/1/2022).
Jembatan di Dusun Karangbokong, Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Brebes, Jateng, putus akibat banjir, Jumat (7/1/2022). Foto: Imam Suripto/detikcom
Brebes -

Jembatan penghubung antarkecamatan di Dusun Karangbokong, Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, putus akibat banjir. Untuk bisa ke luar, warga harus memutar lebih jauh dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Kepala Desa Kamal, Tasim, mengatakan putusnya jembatan ini menyebabkan warga di lima RW nyaris terisolasi. Untuk keluar dari desa, warga di lima RW ini harus melintasi beberapa desa di Kecamatan Ketanggungan. Desa-desa yang dilalui itu adalah Desa Sindang Jaya, Cikeusal Kidul, Cikeusal Lor, Baros, Karang Malang dan baru ke kota Kecamatan Larangan.

"Jadi warga kami harus melalui desa-desa Kecamatan Ketanggungan dulu untuk keluar. Tambahan waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Padahal jika lewat jembatan itu hanya 25 menit ke kota kecamatan," beber Tasim, Jumat (7/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putusnya jembatan itu juga berdampak pada dunia pendidikan. Siswa Madin, SDN Karangbokong 2 dan SMPN 5 Larangan asal RW 6 harus menyeberang sungai agar bisa sekolah.

Saat aliran sungai deras, mereka akan melintas di atas jembatan yang putus tersebut. Sebaliknya jika arus normal, siswa lebih memilih menyeberangi sungai karena takut roboh.

ADVERTISEMENT

"Kondisi arus Kali Rambatan itu deras dan berbahaya. Jadi kalau lagi banjir dan arusnya deras terpaksa menyeberang di jembatan yang putus. Padahal jembatan itu ditutup karena berbahaya. Tapi bagaimana lagi, dari pada terbawa arus sungai," terangnya.

Sementara itu, Camat Larangan, Eko Supriyanto, mengatakan jembatan tersebut memiliki panjang 30 meter, lebar 5 meter dan melintang di atas Sungai Rambatan. Akibat kejadian ini, akses transportasi antara dua kecamatan yakni Kecamatan Larangan dan Bantarkawung melewati Jemasih Ketanggungan terputus.

"Akses dua kecamatan, Larangan dan Bantarkawung terputus," ungkap Eko.

Beberapa waktu lalu, menurutnya, jembatan ini mengalami patah pada badan jembatan. Kondisi ini diperparah setelah terjadi hujan lebat sehingga konstruksi jembatan ambles. Akibatnya badan jembatan ini putus.

"Jembatan putus dikarenakan konstruksi jembatan tidak kuat menahan luapan air sungai. Bagian tebing terkikis, dinding penyangga tidak kuat menahan badan jembatan dan putus. Sementara tidak bisa dilewati oleh kendaraan dan ditutup," terangnya.

(rih/ahr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads