Seorang emak-emak inisial SA (34) ditangkap polisi setelah diduga belanja memakai uang palsu di Pasar Banjardawa, Pemalang. Hasil pengembangan kasus yang viral itu, polisi kembali menangkap seorang emak-emak inisial AN (41).
"Dari hasil pengembangan, ada pelaku lain yang sudah kami amankan," kata Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Achirul Yahya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Kamis (6/1/2022).
Hasil pemeriksaan, modus kedua pelaku warga Tegal itu dengan menyasar ke pasar-pasar tradisional untuk membelanjakan uang palsu. Dengan harapan mendapatkan kembalian berupa uang asli.
"Pelaku sengaja mendatangi pasar-pasar untuk membelanjakan uang palsu yang dimiliki, pecahan 50 ribu," ujarnya.
Pihaknya kini masih melakukan pendalaman terkait temuan dugaan uang palsu yang menghebohkan pedagang dan warga di Pasar Banjardawa tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan berinisial SA (34) asal Kota Tegal ditangkap polisi karena diduga mengedarkan uang palsu di Pasar Banjardawa, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Proses penangkapan ibu rumah tangga itu terekam kamera dan viral di media sosial.
"Itu terjadi pada Selasa (4/1) siang kemarin. Pelaku sedang mencoba mengelabui korbannya para pedagang di Pasar Banjardawa dengan belanja menggunakan upal (uang palsu) pecahan Rp 50 ribu," kata Kasat Reskrim Polres Pemalang AKP Achirul Yahya, Rabu (5/1).
Menurut Achirul, pelaku diduga sengaja menyasar pasar-pasar tradisional untuk membelanjakan uang palsu miliknya. Dari tangan pelaku, polisi menyita 12 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu.
"Untuk sementara ada 12 lembar uang palsu nominal Rp 50 ribu yang sudah kami amankan dari tangan pelaku, serta uang kembalian sebanyak Rp 857 ribu," ujar Achirul.
Achirul menambahkan, pihaknya masih melakukan pengembangan penyidikan untuk mengungkap sumber uang palsu tersebut.
Dari pantauan detikcom, video detik-detik penangkapan SA diunggah di Instagram oleh akun @pemalang.update, Rabu (5/1) sore. Dalam video berdurasi 46 detik itu terlihat SA sempat berupaya kabur saat aksinya dipergoki pedagang.
(rih/sip)