Sebanyak 4 wisatawan asal Boyolali, Jawa Tengah, hanyut di Muara Sungai Serang, kawasan Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keluarga korban ungkap detik-detik sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
"Kami bawa mobil dari Boyolali untuk mengantarkan pindahan keponakan saya untuk pindah rumah karena kuliah di Yogyakarta. Kami sempat jalan-jalan ke Bandara YIA kemudian ke sini Pantai Glagah," ujar ayah dari dua orang korban, Ismadi (47), saat diwawancarai wartawan di sekitar Muara Sungai Serang, Kamis (6/1/2021).
Ismadi melanjutkan, sesampainya di Pantai Glagah sekitar pukul 15.00 WIB kemarin dua anaknya yakni Fatih Deandra Auliaska (16) dan Radinka Putri (9) serta seorang keponakannya Zulfa Ulil Absa (16) bermain di sekitar muara Sungai Serang di kawassan Pantai Glagah. Sedangkan Ismadi dan istrinya menunggu di tepi muara sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, sekitar pukul 17.15 WIB, Ismadi meminta anak dan keponakannya untuk segera naik ke daratan. Di sinilah petaka itu terjadi. Ketika hendak menyeberang, air di sekitar muara yang sebelumnya surut, tiba-tiba naik dengan cepat.
Ketiga korban itu pun hanyut terbawa arus. Melihat hal itu, Ismadi bergegas lari dan terjun ke muara untuk menyelamatkan para korban. Dari tiga korban itu, hanya keponakannya Zulfa Ulil Absa yang berhasil diselamatkan. Anaknya Fatih Deandra Auliaska dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan Radinka Putri yang merupakan anak bungsunya hilang hingga saat ini dan masih dalam pencarian.
"Saat itu saya teriak 'Nak, ayo sudah kita pulang'. Saya sempat naik sama uminya. Tapi air tiba-tiba naik. Saya lihat anak saya manggil 'abi-abi'. Saya langsung lepas semua dan lari ke anak saya. Saya sempat dorong anak saya ke daratan. Tapi, Allah SWT tidak mengizinkan," ujar Ismadi.
"Saya sudah berusaha menyelamatkan mereka, tapi ternyata takdir berkata lain," sambungnya.
Lihat juga video 'Pria Tenggelam di Sungai Maloso Polman saat Berburu Babi Hutan':