Cek di Sini, Slur! Rekayasa Lalin Selama Nataru di Bantul

Cek di Sini, Slur! Rekayasa Lalin Selama Nataru di Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 17:43 WIB
Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat memberikan keterangan soal rekayasa arus lalu lintas selama Nataru, Selasa (21/12/2021).
Kapolres Bantul AKBP Ihsan saat memberikan keterangan soal rekayasa arus lalu lintas selama Nataru, Selasa (21/12/2021). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tidak menutup objek wisata saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Bantul. Namun Polres Bantul menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas (lalin) yang bersifat situasional, bahkan hingga memasang barrier di Bukit Bintang, Kapanewon Piyungan.

"Kita tidak menutup tempat wisata, objek-objek wisata tetap buka. Selain itu akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas manakala diperlukan untuk memecah kemacetan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat ditemui di Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, Selasa (21/12/2021).

Selain itu, bersama Polres Bantul pihaknya akan mengutamakan aturan ganjil genap bagi kendaraan bermotor yang masuk ke kawasan wisata. Namun kembali lagi, aturan itu dilakukan situasional kecuali saat Tahun Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kita akan terapkan ganjil genap jika keadaan memaksa dilakukan ganjil genap," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Bantul AKBP Ihsan menyebut tak ada penyekatan selama libur Nataru di Bantul. Sebagai gantinya polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas.

ADVERTISEMENT

"Intinya kami tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik. Nanti kami melakukan rekayasa dengan cara-cara mengalihkan itu pun situasional ya," katanya.

"Kalau memang terjadi kemacetan otomatis akan kita rekayasa jalannya dengan melibatkan seluruh personel yang kami bentuk bernama tim urai kemacetan, khususnya di Jalan Parangtritis, dan Jalan Wonosari," lanjut Ihsan.

Rekayasa lalin tersebut, jelas Ihsan, dimulai dari Jalan Parangtiris tepatnya di simpang 3 Tembi, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Di titik tersebut Ihsan menempatkan personel dengan mengenakan kostum unik untuk menarik perhatian pengendara.

"Jadi kami mulai rekayasa mulai simpang 3 Tembi, di sana kami berikan semacam pengumuman ke masyarakat melalui petugas yang mengenakan kostum Punokawan sambil memegang imbauan," ujarnya.

Imbauan tersebut, kata Ihsan, terkait dengan aturan ganjil genap saat masuk ke obwis di Bantul khususnya di Pantai Parangtritis.

"Isinya apa? Seperti pemberitahuan ganjil genap, ganjil ke Parangtritis dan genap ke Pantai Samas. Sehingga masyarakat sudah tahu sebelumnya sampai dengan terakhir di Pos Ngangkruk (utara jembatan Kretek sebelum TPR Parangtritis)," katanya.

"Di pos Ngangkruk akan ada pengalihan, untuk masyarakat yang genap alihkan ke Samas dan yang ganjil boleh masuk ke Parangtritis," lanjut Ihsan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Apabila masih terjadi kemacetan di TPR Parangtritis, maka penarikan retribusi tidak akan dilakukan. Semua itu, kata Ihsan, sudah disetujui oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul.

"Kalau ada kemacetan di TPR nanti pembayaran retribusi diabaikan dan kalau sudah lancar baru bisa menarik retribusi lagi. Terus kalau macet kita berlakukan sistem one way atau satu arah di kawasan Parangtritis," katanya.

Selain di kawasan Parangtritis, rekayasa jalan juga dilakukan di Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di kawasan Bukit Bintang, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Mengingat di jalur tersebut setiap pekan kerap terjadi kemacetan.

"Kemudian di Jalan Wonosari, kami akan buat semacam barrier di pinggir-pinggir bukit bintang sehingga (kendaraan) masyarakat tidak akan berhenti. Karena kalau banyak kendaraan yang berhenti bisa memicu kemacetan," ujarnya.

"Harapannya tidak ada yang parkir di jalan situ (tempat jualan jagung bakar di pinggir jalan kawasan Bukit Bintang). Jadi orangnya boleh berhenti tapi kendaraannya tidak, jangan parkir situ lah pokoknya," imbuh Ihsan.

Jika cara tersebut masih belum berhasil, maka tim pengurai kemacetan akan segera diturunkan. Selain itu melakukan rekayasa lalin ke arah Yogyakarta dari Wonosari begitu pun sebaliknya.

"Kalau masih terjadi kemacetan nanti kita libatkan tim urai pakai motor 10 personel. Nanti mereka menarik kendaraan yang macet, seperti kalau kendaraan mau ke arah Sleman kita akan belokkan dulu ke jalan-jalan kampung dan nanti tetap keluar di Jalan Wonosari," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads