Nelayan di Pantai Baron, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul menemukan satu unit Early Warning Sistem (EWS) tsunami saat melaut. EWS itu diduga lepas dari lokasi awal pemasangannya dan terombang-ambing di laut.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto menjelaskan, bahwa kejadian berawal saat salah seorang nelayan yakni Maryono mencari ikan di perairan Gunungkidul, tepatnya selatan Pantai Baron siang tadi. Di tengah pencarian tersebut, Maryono mendapati benda berukuran besar terombang-ambing di laut.
"Jadi awalnya saksi melaut dan melihat benda terombang-ambing di laut, karena penasaran lalu saksi mendekatinya," ujarnya saat dihubungi wartawan, Minggu (19/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena benda itu jarang dia temui, selanjutnya Maryono melaporkan kepada petugas SAR yang berjaga di Pantai Baron melalui sambungan telepon. Mendapat laporan tersebut, Tim SAR langsung mendatangi lokasi penemuan benda tersebut menggunakan jetsky dan perahu jukung.
"Setelah dicek ternyata benda itu EWS tsunami. Alatitu tepat berada di perairan Gunungkidul 8Β°09'57.1"S 110Β°32'39.9"E atau 3 mill dari garis pantai," ujarnya.
Selanjutnya, Tim SAR menarik EWS tsunami itu menggunakan perahu jukung untuk dibawa ke Pantai Baron. Menurutnya, perjalanan dari lokasi penemuan hingga ke Pantai Baron memakan waktu sekitar 2 jam.
"Kita masih berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal penanganan EWS tsunami ini," ucapnya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan mau diapakan EWS temuan itu. Mengingat untuk mengembalikan ke posisi semula pihaknya tidak mengetahui titik pasti pemasangan EWS tersebut.
"Jadi kami belum tahu apakah mau dikembalikan ke lokasi semula. Karena kami juga tidak tahu di mana posisi awal alat ini terpasang," kata Surisdiyanto.
Lihat juga Video: Satu Korban Tewas Erupsi Semeru Ditemukan Pagi Ini, Totalnya Jadi 47