Round-Up

Peraih Nilai Tertinggi Seleksi Perangkat Desa Kalah dengan Anak Kades

Andika Tarmy - detikNews
Sabtu, 18 Des 2021 08:35 WIB
Surat terbuka peserta seleksi perangkat desa dengan nilai tertinggi yang kalah dengan anak kades, Karanganyar. (Foto: Tangkapan layar IG @widyayu_sky)
Karanganyar -

Surat terbuka seorang peserta seleksi perangkat Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, viral di media sosial. Peserta bernama Eka Widyayu Wardani tersebut mencurahkan keluhannya yang mendapat nilai tertinggi dalam seleksi perangkat desa, namun kalah dengan anak menantu kepala desa (kades) yang nilainya jauh di bawahnya.

Surat terbuka ini dibagikan Eka di akun Instagram @widyayu_sky. Dalam postingannya, Eka mengunggah foto hasil seleksi tertulis perangkat desa yang menunjukkan dirinya mendapatkan mendapatkan nilai tertinggi.

Dilihat detikcom Jumat (17/12) pukul 12.40 WIB, postingan tersebut mendapatkan 2.753 suka dan dikomentari 2.192 kali. Postingan ini juga diunggah ulang oleh banyak akun Instagram lain.

"Iya, betul @widyayu_sky adalah akun pribadi saya. Iya silakan (dikutip)," ujar Eka saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Jumat (17/12).

Dalam postingan tersebut, Eka menceritakan dirinya yang mendaftar dalam perekrutan perangkat desa sebagai kepala seksi (kasi) pemerintahan.

"Saya ingin mempertanyakan mengenai proses perekrutan perangkat desa karena saya merasa ada hal yang aneh dari hasil pemilihan," tulis Eka seperti dikutip detikcom.

"Saya melakukan pendaftaran, melengkapi berkas, mengikuti ujian dan mendapatkan nilai akhir tertinggi di tes. Tapi kenapa yang terpilih itu malah peserta yg nilainya jauh di bawah saya dan peserta yg terpilih itu ANAK KEPALA DESA sendiri?" imbuhnya.

Eka mempertanyakan urgensi adanya seleksi jika akhirnya akan dimenangkan oleh anak kades. Selain itu, biaya ujian yang dibebankan ke anggaran desa disebutnya menjadi pemborosan.

"Kalau ujung-ujungnya anaknya sendiri kenapa harus ada tes bukannya itu termasuk pemborosan anggaran desa? Karena info yang saya dapat, untuk mengikuti tes dengan pihak ketiga, mengeluarkan biaya Rp 800.000,00/peserta dan itu diambil dari uang belanja desa," beber Eka.

Untuk diketahui, Eka Widyayu Wardani dalam tes seleksi itu mendapatkan nilai 73,92, sedangkan calon terpilih yakni Joko Sujiyanto meraih nilai 60,55. Total ada tujuh orang yang lolos seleksi tersebut, dengan nilai tertinggi diraih Eka Widyayu.

Viralnya surat terbuka tersebut membuat Pemkab Karanganyar memanggil Kades Plumbon Suwaji, Camat Tawangmangu Agus Dwitanto dan panitia seleksi perangkat desa. Mereka diminta klarifikasi oleh tim penyelesaian permasalahan perangkat desa.

"Hari ini tim penyelesaian permasalahan perdes memanggil kades, panitia desa dan camat. Maksud dan tujuannya adalah klarifikasi sebenarnya apa yang terjadi pada agenda pengisian perdes tersebut," kata Kepala Inspektorat Pemkab Karanganyar, Suprapto, kepada wartawan, Jumat (17/12).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga 'Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Tasikmalaya Dicokot Polisi':






(rih/rih)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork