Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui vaksinasi COVID-19 di bulan Desember 2021 mengalami perlambatan karena masih ada masyarakat yang menolak vaksin. Padahal, Dinkes Gunungkidul menggelar vaksinasi dengan penawaran bisa memilih vaksin yang diinginkan, untuk menarik masyarakat.
"Memang terjadi perlambatan untuk vaksinasi bulan ini. Perlambatan itu karena beberapa kendala, seperti yang belum divaksin kan tinggal sedikit dan mereka menyebar sehingga sulit memobilisasi ke satu titik sentra vaksinasi," kata Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty kepada wartawan di Kantornya, Jumat (10/12/2021).
Dewi menuturkan pihaknya pun menggandeng kalurahan sebagai sentra vaksinasi Corona. Pihaknya pun memberikan penawaran jenis vaksin sesuai keinginan masyarakat setiap Jumat pagi.
"Untuk kapanewon yang capaian vaksinasinya masih rendah itu seperti di Kapanewon Patuk, Semanu, Semin, Tepus, dan Saptosari. Untuk memperbaiki capaian di kapanewon itu kita bekerja sama dengan BIN (Badan Intelejen Negara) DIY terkait mobilisasinya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Gunungkidul drg. Fransisca Niken Widyawati mengungkap di beberapa Kapanewon masih ada warga yang menolak vaksinasi COVID-19. Penolakan itu mulai dari takut akan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) hingga merasa tidak perlu vaksinasi karena tidak pernah bepergian.
"Ada yang takut, dan ada yang memang tidak mau vaksin. Pernah dibilangin kalau tidak mau vaksinasi nanti kesulitan mengurus administrasi tapi jawabannya malah merasa tidak butuh," ujar Niken.
"Terus ada juga yang setelah vaksinasi dosis pertama pakai AstraZeneca mengalami KIPI demam dan memilih tidak datang saat vaksinasi dosis 2. Padahal sudah dibilang kalau hanya 1 dosis imunitasnya tidak terbentuk," lanjut dia.
Oleh karena itu, sosialisasi terus dilakukan dengan menggandeng pihak-pihak terkait agar masyarakat mau divaksin. Pihaknya pun melakukan pendataan dan penyisiran di daerah-daerah yang capaian vaksinasinya rendah dan memfasilitasi masyarakat agar mau datang ke lokasi vaksinasi.
"Modelnya kita sisir dulu, cari sasaran dan kalau yang terkendala transportasi kita siapkan bus agar bisa sampai lokasi vaksinasi. Ke depannya kita juga akan bekerjasama dengan Bulog, jadi yang mau divaksin dapat beras," ucapnya.
Simak juga 'Pelaku Perjalanan Antarkabupaten/Kota Wajib Vaksinasi Lengkap Saat Nataru':