Pengelola YIA Kulon Progo Setuju Wacana Polsek Bandara tapi...

Pengelola YIA Kulon Progo Setuju Wacana Polsek Bandara tapi...

Jalu Rahman Dewantara - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 18:02 WIB
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, terus merugi selama Pandemi COVID-19. Suasana Bandara YIA pun sepi. Ini Penampakannya.
9Penampakan Sepinya Bandara YIA yang Jadi Beban AP I (Foto: Jalu Rahman Dewantara)
Kulon Progo -

Pengelola Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo mengaku belum ada rencana untuk mendirikan kantor Polsek di wilayahnya dalam waktu dekat. Salah satu pertimbangannya yakni jumlah penumpang yang dinilai masih belum signifikan.

"Pada prinsipnya kami setuju dengan itu (pendirian Polsek Bandara), tapi harus lihat kebutuhan dulu. Nah sekarang ini jumlah penumpang kita kan masih sedikit, baru sekitar 1 juta (per tahun) dari kapasitas 20 juta. Jumlah pegawai juga sedikit sehingga belum sampai ke situ," ucap Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama, kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Pandu menyebut kinerja Polsek terdekat bandara, yakni Polsek Temon, dinilai juga sudah cukup baik. Polsek Temon juga mampu mengcover kriminal di kawasan bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk sekarang kami masih mengandalkan Polsek Temon yang memang sangat dekat dengan bandara, jaraknya cuma 1 km di depan bandara, dan mereka bertugas sangat baik," ujarnya.

Di sisi lain, Pandu membenarkan ada rencana mendirikan Polsek di wilayah bandara. Bangunan Polsek itu nantinya akan menempati kawasan Airport City. Namun, rencana ini belum bisa terealisasi karena pengembangan Airport City belum berjalan.

ADVERTISEMENT

"Sejak sebelum ini (bandara) dibangun sebenarnya rencana pendirian Polsek sudah ada, yaitu di kawasan Airport City. Namun karena ini masih dalam proses pengembangan sekaligus menunggu masuknya investor, belum bisa dilakukan, dan tentunya nanti tetap lihat kebutuhan kami, kalau di masa mendatang bandara ini ramai, bukan tidak mungkin yang dibangun tidak hanya Polsek, tapi bisa tingkatan di atasnya barangkali Polres," urai dia.

Diberitakan sebelumnya, wacana pendirian Polsek Bandara ini mengemuka setelah video viral diduga Siskaeee melakukan aksi ekshibisionis di kawasan YIA. Pendirian Polsek ini untuk mengantisipasi peristiwa serupa.

"Dengan kejadian ini kami dorong pihak AP 1 untuk dapat mempercepat terealisasinya kantor kepolisian di kawasan bandara," ucap Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini kepada wartawan Senin (6/12).

Selengkapnya di halaman berikut...

Fajarini mengatakan YIA merupakan salah satu objek vital nasional namun tidak memiliki kantor polsek di area bandara. Sementara itu, sejumlah bandara besar di Indonesia sudah memiliki fasilitas tersebut.

Selain mengantisipasi aksi tak senonoh, kehadiran kantor polisi di area bandara juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya aksi-aksi kriminal. Fajarini mengungkapkan sejauh ini sudah beberapa terjadi tindak kriminal di kawasan YIA, mulai dari kekerasan, hingga penipuan.

"Sebelum ada ini (video viral), memang benar di YIA itu sudah beberapa kali ada kasus kriminal, seperti bulan September kemarin, ada aksi penipuan, jadi perlu diantisipasi," ujarnya.

Dari catatan detikcom, sudah beberapa kali YIA menjadi lokasi aksi kriminal. Setidaknya ada dua peristiwa besar yang menyedot perhatian khalayak, yakni aksi pecah kaca mobil oleh pemotor dan aksi penipuan berdalih jualan berlian.

Adapun aksi pecah kaca mobil terjadi pada Rabu 9 Juni 2021 sekitar pukul 05.30 WIB di Terminal B Keberangkatan YIA. Aksi pemecahan kaca ini dilakukan pengendara motor Honda vario bernomor polisi AB 6355 TL bernama Delzen Firanda (22), warga Muara, Sumatera Selatan, yang berdomisili di Temon. Sedangkan mobil yang jadi sasaran perusakan adalah Mobil Xenia bernomor polisi AB 1534 QG yang dikemudikan Rahmad Jati Kurniawan (24) warga Sedayu, Bantul. Peristiwa ini dipicu karena pelaku merasa tersinggung setelah diklakson oleh pengemudi mobil ketika sama-sama berada di jalan.

Sedangkan kasus kedua adalah aksi penipuan dengan modus jual beli berlian aspal (asli tapi palsu). Para pelaku mengincar penumpang pesawat sebagai target sasarannya.

Aksi penipuan ini dilakukan oleh empat orang yaitu DWN, (30), warga Klaten, Jawa Tengah, AS, (46) warga Klaten, Jawa Tengah, PUR (50) warga Kediri, Jawa Timur dan RH (40) warga Jember, Jawa Timur. Dari 4 pelaku tersebut, 1 orang yakni RH masih dalam pengejaran polisi. Kasus penipuan ini dilakukan pada akhir Agustus 2021 lalu.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads