Spanduk 'Jalur Evakuasi Merapi Dadi Kali' Mejeng di Klaten

Spanduk 'Jalur Evakuasi Merapi Dadi Kali' Mejeng di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 08 Des 2021 16:37 WIB
Spanduk sepanjang 27 meter berisi kritik jalan rusak di Jalur Evakuasi Merapi Klaten
Spanduk sepanjang 27 meter berisi kritik jalan rusak di Jalur Evakuasi Merapi Klaten (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Spanduk kain berwarna putih sepanjang 27 meter dipasang di tepi Jalan Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Spanduk di jalur evakuasi Gunung Merapi itu berisi kalimat kritik tentang jalan rusak.

Pada spanduk kain putih itu terdapat kalimat yang dituliskan dengan spidol hitam. Di antaranya 'Pacar saja butuh diperhatikan masak jalan tidak,' 'Haruskah tahun depan janji baru akan datang,' dan 'Butuh 6 km bukan 1,5 km,'.

Selanjutnya ada yang berisi, 'Butuh Yen mung arep Pemilu, Demokrasi Tanpa Rakyat Mungkinkah ?,' 'Warga Sidorejo Tuntut Hak Kami Jalur Evakuasi Pulih Lagi 6 km'. Selain itu ada pula, 'Jalur Evakuasi Bukan Takeshi,' hingga 'Jalur Evakuasi Dadi Kali'.

Ketua RW 10 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Riyanto menjelaskan spanduk itu dipasang setelah warganya mendatangi kantor DPRD untuk mengadu jalur evakuasi yang rusak berat. Riyanto menuturkan spanduk itu merupakan kegelisahan dari warganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kita pasang beberapa hari setelah kita matur ibu dan ke DPRD. Maksud dan tujuannya karena matinya hati nurani pemimpin di Klaten, itu bentuk ungkapan keinginan masyarakat yang tidak bisa dikabulkan," sebut Riyanto pada detikcom, Rabu (8/12/2021).

Warga, sebut Riyanto, mengekspresikan keresahan tentang jalan rusak lewat spanduk itu. Pihaknya pun mengingatkan tentang keselamatan saat warga berkendara di jalur rusak tersebut.

ADVERTISEMENT

"Keselamatan warga lereng Merapi yang melewati jalur evakuasi itu terabaikan. Kalah dengan perintah lainnya," sambung Riyanto.

Spanduk Tak Akan Dilepas, Asal...

Hal senada juga disampaikan Ketua RT 16 Desa Sidorejo, Jenarto. Dia berharap spanduk berisi kritik itu menjadi perhatian otoritas terkait dan tidak akan dilepas ketika jalan itu belum diperbaiki.

"Spanduk 27 meter itu tidak akan kita lepas, mungkin sampai jalan rusak 6 kilometer dibangun. Spanduk itu lanjutan kita setelah audiensi ke DPRD, jalur evakuasi kan 6 kilometer tapi baru dipihaki 1,5 kilometer tahun depan," ucap Jenarto kepada detikcom.

Diwawancara terpisah, Kabid Bina Marga DPUPR Pemkab Klaten, Suryanto, menyebut ruas jalur evakuasi tersebut sudah dianggarkan cor beton senilai Rp 5 miliar tahun depan. Tim sudah survei ke lokasi.

"Survei untuk melihat kerusakan dan mengumpulkan data awal. Tahun depan, jalur depan Pesanggrahan Deles dilakukan pengerasan beton," jelas Suryanto pada detikcom.

Lihat juga video 'Puluhan Pot Bunga di Jalan Yogya-Solo Morat-marit Dirusak Orang Tak Dikenal':

[Gambas:Video 20detik]



(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads