6 Fakta WN Ukraina Sempat Hilang di Merbabu, Ditemukan Berselimut Daun

ADVERTISEMENT

Round-Up

6 Fakta WN Ukraina Sempat Hilang di Merbabu, Ditemukan Berselimut Daun

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 06 Des 2021 09:45 WIB
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, Boyolali, Jumat (8/10/2021).
(Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Seorang warga negara Ukraina sempat hilang saat mendaki Gunung Merbabu. Pendaki bernama Mykola (60) itu akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim SAR dan relawan yang malam itu langsung naik untuk mencari.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, mengatakan Mykola ditemukan tim SAR di Blok Tulangan, wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Saat ditemukan, dia menggigil kedinginan karena malam itu cuaca setempat turun hujan.

"Kondisinya sehat, hanya kedinginan karena hujan," kata Junita Parjanti, Minggu (5/12/2021).

Mykola kemudian dievakuasi turun dan dibawa ke kantor Resort Selo, BTNGMb. Sampai kantor Resort tersebut pada Minggu dinihari.

Berikut fakta-fakta dari kejadian tersebut.

Mendaki Bertiga Melalui Jalur Selo

Mykola (60) mendaki ke puncak Gunung Merbabu tidak sendirian. Namun bersama dua temannya yakni Dean (31) dan Alex (37).

Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, mengatakan mereka datang dengan mengendarai dua sepeda motor. Jadi salah satu motor dipakai berboncengan. Mereka bertiga naik ke Merbabu melalui jalur Selo, Boyolali.


Mendaki Secara Ilegal

Ketiga Warga Negara Asing (WNA) itu melakukan pendakian Gunung Merbabu secara ilegal. Pasalnya, Mykola, Dean dan Alex, mendaki tanpa melalui prosedur yang semestinya. Mereka mendaki tanpa izin dari jalur Selo yang saat ini masih ditutup.

"Iya (pendaki illegal), jalur pendakian Selo saat ini masih ditutup," kata Junita Parjanti.

Mendaki Tanpa Bekal

Menurut Junita Parjanti, ketiga pendaki ini kemungkinan juga bukan pendaki profesional. Bahkan mereka naik ke Gunung Merbabu pada Sabtu (4/12) tanpa persiapan matang.

Disebutkan Mykola, Dean dan Alex naik hingga mencapai puncak Merbabu, tanpa membawa bekal atau logistik yang memadai untuk kegiatan pendakian gunung. "Hanya air minum," katanya.


Selanjutnya: bekerja sebagai teknisi di Lanud A Yani Semarang

Simak juga 'Napak Tilas dan Kesaksian Bocah Hilang di Gunung Guntur':

[Gambas:Video 20detik]





ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT