Bangunan dan sejumlah truk proyek Sabo Dam Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tersapu banjir lahar hujan. Akibat banjir lahar hujan Gunung Merapi tersebut, genset hanyut, satu truk mixer terjebak lumpur dan kantor lapangan mengalami kerusakan.
"Banjir lahar hujan menyapu sebuah bangunan dan sejumlah truk yang sedang mengerjakan proyek Sabo Dam Merapi di Trono, Desa Krinjing. Akibat banjir tersebut, jalan akses menuju proyek tertutup, genset sebagai generator Batching Plan hanyut, 1 truk mixer terjebak lumpur dan direksi keet (kantor lapangan) mengalami kerusakan," kata PPK Pengendalian Gunung Merapi, Muhammad Fahrurozi, dalam pesan singkat melalui WhatsApp, Kamis (2/12/2021).
Berdasarkan pantauan di lokasi, hari ini para pekerja tengah berupaya mengevakuasi peralatan proyek yang hanyut. Proses evakuasi peralatan yang hanyut tersebut menggunakan alat berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun banjir lahar hujan di sejumlah sungai yang berhulu dari Gunung Merapi tersebut terjadi, Rabu (1/2) sore. Salah satunya yang terjadi di Sungai Senowo yang berada di wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Tepatnya di Dusun Trono, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, yang sedang ada proyek Sabo Dam Merapi.
Muhammad Fahrurozi yang biasa disapa Fauzi mengatakan, bangunan perkuatan tebing Sungai Senowo tidak mengalami kerusakan.
"Untuk bangunan perkuatan tebing Kali Senowo tidak mengalami kerusakan. Progres pekerjaan tersisa 3 persen dalam tahap penyelesaian. Tindak lanjut pascabanjir lahar, yang pertama kami akan membuka jalan akses menuju lokasi proyek dan melanjutkan sisa pekerjaan pengecoran," ujarnya.
![]() |
Sementara itu Kepala Desa Krinjing, Ismail, mengatakan informasi dari Pos Pengamatan Babadan hujan di puncak Merapi kemarin terjadi mulai pukul 15.45 WIB. Kemudian, arus air sampai di bawah sekitar pukul 16.00 WIB.
"Karena di situ (Trono) ada proyek talut penahan tebing, ada plan, ada mixer, ada mobil semen, ada ekskavator, ada truk-truk yang lain. Untuk sopir sama pekerja sudah menyelamatkan diri menuju arah selatan (tebing) sehingga tidak bisa mengamankan mobil tersebut, akhirnya sebagian roda terpendam," kata Ismail saat ditemui.
"Sampai saat ini masih di lokasi belum dievakuasi. Untuk korban jiwa tidak ada. Talut penahan tebing aman," ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, sebelum banjir lahar hujan terjadi hujan dengan intensitas sedang-tinggi. Banjir lahar hujan di wilayah Kabupaten Magelang masuk di Sungai Bebeng (Srumbung), dan Senowo (Dukun).
"Banjir lahar hujan tersebut berdasarkan pemantauan bersama relawan belum menimbulkan dampak kepada penduduk di sekitar KRB III. Tugas kami adalah memantau, memonitor," ujar Edi.
(rih/ams)