200 Hektare Sawah di Kudus Terendam Banjir, Petani Gagal Panen

200 Hektare Sawah di Kudus Terendam Banjir, Petani Gagal Panen

Dian Utoro Aji - detikNews
Rabu, 01 Des 2021 16:12 WIB
Persawahan di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus, terendam banjir, Rabu (1/12/2021).
Persawahan di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kudus, terendam banjir, Rabu (1/12/2021). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Kudus -

Ratusan hektare lahan pertanian atau sawah di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, terendam banjir. Para petani pun gagal panen dan diperkirakan mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

"Ini juga menjadi bencana rutinan karena genangan di sawah ini meliputi banyak kelompok tani yang terdampak dari genangan tersebut, kurang lebih 150-200 hektare terganggu genangan banjir," kata Kepala Desa Wonosoco, Setiya Budi, kepada wartawan ditemui di kantor Balai Desa Wonosoco, Rabu (1/12/2021).

Budi mengatakan genangan banjir di lahan pertanian warga sudah sebulan ini. Genangan banjir ini karena adanya banjir bandang awal bulan November 2021 lalu. Kondisi diperparah karena Sungai Londo di sekitar persawahan warga yang dangkal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak hampir satu bulan terendam surut lagi, ini tergenang lagi," jelas dia.

Dia menyebutkan kerugian karena tanaman padi terendam banjir mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi tanaman padi milik para petani baru berusia sekitar 1,5 bulan. Petani gagal total karena tanaman padi terendam banjir.

ADVERTISEMENT

"Kondisi tanaman saat ini berumur sekitar 1,5 bulan, ini gagal total. Kerugian diperkirakan mencapai seratusan juta, kita operasional dulu baru pengeluaran baru operasionalnya lebih," ungkap Budi.

Budi berharap ada perhatian dari pemerintah daerah. Seperti bantuan bagi petani hingga melakukan normalisasi sungai.

"Itu harapan dari petani juga butuh perhatian dari pemerintah, karena satu-satunya sungai untuk melancarkan aliran dari genangan dari Sungai Londo. Sungai Londo menghubungkan ke Sungai Juana kalau belum tuntas (belum ada normalisasi) otomatis kita masih dari ancaman dari genangan. Sedangkan dari petani sudah berupaya semangat untuk menanam, namanya bencana tidak bisa diprediksi. Petani tanam satu kali, dua kali tidak berhasil," harap Budi.

Terpisah, Kabid Pertanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Dewi Masitoh, mengatakan dinas memberikan bantuan kepada petani yang terdampak banjir bandang. Menurutnya ada dua kelompok tani yang disetujui mendapatkan bantuan dari dinas terkait.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

"Kelompok tani Blarakrejo sama kelompok tani Panggungrejo itu kan mengikuti asuransi lah itu sudah kami upayakan untuk mengumpulkan klaim dan kemarin juga dengan PPL bersama petugas organisme pengganggu tanaman (POPT) dan juga petugas dari Jasindo cek ke lapangan," kata Dewi kepada detikcom lewat sambungan telepon siang ini.

"Kemudian seluas 11 hektare itu sudah disetujui sudah ditetapkan dengan sebanyak 26 petani. Lha ini semua pengajuan sudah diserahkan ke Jasindo tinggal menunggu proses pembayaran yang kemarin banjir bandang 2 November 2021," sambung dia.

Menurutnya, total ada 36,5 hektare lahan pertanian di Desa Wonosoco mendapatkan bantuan. Mereka terdiri dari 61 petani yang sawahnya kebanjiran akibat banjir bandang. Menurutnya petani yang bisa mengajukan hanya petani yang mengikuti asuransi dan tanamannya mengalami puso.

"Begitu juga di kelompok tani Panggungrejo itu ada 15,5 hektare dengan petani 41 orang. Kalau sudah mengikuti AUTP (asuransi usaha tani padi) asuransi itu kami tidak bisa mengusulkan bantuan benih, karena sudah ditanggung di dalam asuransi. Itu langkah yang sudah dilakukan," jelas Dewi.

"Kalau jumlah sampai 200 hektare seperti tidak sampai ya. Artinya yang terkena banjir bandang segitu terus surut, yang bisa mengajukan klaim kan yang sudah dinyatakan puso kan gitu," jelas dia.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads