.webp)
Banjir di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akibat tanggul Sungai Dawe jebol berangsur surut sore ini. Tinggi genangan banjir tinggal 20 cm.
"Sudah surut tinggal kerja bakti penanggulan tanggul Sungai Dawe. Warga sore ini melanjutkan kerja bakti," kata Kepala Desa Golantepos, Nur Taufik, saat dihubungi detikcom, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, genangan banjir tinggal berada di RW 2 Desa Golantepos. Itu pun hanya berada di kebun dan belakang rumah warga. Menurutnya lokasi tersebut selama ini memang menjadi langganan banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah RW 2, Untuk wilayah ada tergenang banjir di kebun dan di belakang rumah. Dan itu sudah menjadi langganan setiap tahun dan genangan sekitar 20 sentimeter," terang dia.
"Untuk RW 1, RW 6 sudah surut. Warga sore ini juga ter-update kerja bakti. 50 rumah yang terendam tadi pagi sudah surut," sambung Nur Taufik.
 Kondisi banjir di Desa Golantepos, Kecamatan Mejobo, Kudus, Selasa (30/11/2021) sore. (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom) |
Dia menambahkan warga waswas karena tanggul Sungai Mrisen yang berada di Desa Golantepos kritis. Bahkan ada dua titik jebol. Warga khawatir jika turun hujan lebat kembali terjadi banjir.
"Sedangkan di Sungai Mrisen terjadi tanggul dua titik jebol, yang satu tiga meter dan yang dua tiga meteran. Kalau Mrisen kesulitan, andai kata dibenahi kita ambil tanah di persawahan," ungkap dia.
"Kami sudah mengajukan penyudetan untuk mengontrol Sungai Mrisen," sambung Nur Taufik.
Pantauan detikcom genangan di sejumlah titik yang semula tergenang banjir sudah surut pukul 16.30 WIB sore ini. Seperti di Desa Mejobo dan Golantepos genangan banjir berangsur surut.
Sedangkan di jalan alternatif Kudus-Pati Desa Mejobo terpantau surut. Akses jalan sudah kembali normal.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras terjadi semalam menyebabkan tanggul Sungai Dawe di Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah jebol. Permukiman warga hingga akses jalan terpantau banjir pagi tadi.
"Hujan deras yang menyebabkan jebolnya tanggul Sungai Dawe. Ketinggian air di permukiman warga 30-40 sentimeter," kata Kepala BPBD Budi Waluyo lewat pesan singkat, Selasa (30/11).
(rih/sip)
