.webp)
Sudah lebih dari seabad listrik masuk Kota Solo dengan pabrik listrik pertamanya, Solosche Electriciteits Maatschappij (SEM). Namun tahukah kamu di mana lokasi pabrik listrik pertama itu berada?
SEM berdiri setelah dilakukan penandatanganan akta di Batavia pada 12 Maret 1901. Pendirian bangunan dilakukan di atas lahan hibah dari Pakubuwono (PB) X.
Lahan tersebut berada di Purwosari, berdekatan dengan Stasiun Purwosari. Kini lahan tersebut digunakan sebagai Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Kota Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Jejak Listrik di Tanah Raja (2021) karya Eko Sulistyo, pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan pembangunan Kota Solo. Karena di sisi timur sudah dipakai untuk pusat pemerintahan, maka pabrik listrik ini dibangun di sisi barat.
"Sebelah barat diarahkan untuk industri, dengan fasilitas Stasiun Purwosari yang mendukung kegiatan transportasi," tulis Eko yang juga Anggota Dewan Komisaris PT PLN, dalam bukunya.
SEM pada awalnya menghasilkan listrik dari tenaga uap. SEM memakai bahan bakar kayu untuk perapian ketel-ketel uap. Dengan bahan bakar kayu, SEM menghabiskan banyak biaya, sementara listrik yang dihasilkan diniai belum mampu mencukupi kebutuhan listrik di wilayah Solo.
Kemudian Algemeene Nederlandsch-Indische Electriciteits-Maatschappij (ANIEM) yang menjadi induk SEM, memperbesar pasokan listrik di Solo melalui PLTA di Tuntang.
Setelah masa kolonial runtuh, pengelolaan listrik berada di tangan pemerintahan Jepang. Setelah masa kemerdekaan, ANIEM dan perusahaan listrik lainnya berpindah ke tangan pemerintah Republik Indonesia yang kini bernama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sisa-sisa bangunan SEM
Namun kini pabrik listrik pertama di Solo itu sudah hampir tidak tersisa. Bangunan megah yang digunakan kantor UP3 PLN Solo di Purwosari ini sudah merupakan bangunan baru.
 Gardu listrik di selatan Mangkungkunegaran. Salah satu peninggalan SEM. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom |
Baca juga: Geger Cekcok Moge Vs Sopir Truk di Batang |
Yang masih tersisa, antara lain bangunan gardu-gardu listrik di beberapa lokasi. Antara lain di selatan Pura Mangkunegaran, dalam kawasan Baluwarti, Keraton Kasunanan Surakarta, dan di kantor PLN Jalan Arifin.
(bai/ams)
