Massa dari berbagai serikat pekerja masih bertahan menggelar aksi demo terkait UMK di depan Kantor Bupati Jepara, Jawa Tengah hingga sore ini. Para buruh tidak mau membubarkan diri setelah audiensi, karena menilai hasilnya masih buntu.
Pantauan di lokasi, pukul 15.30 WIB, Jumat (26/11/2021), massa buruh masih bertahan di depan Kantor Bupati Jepara. Mereka bahkan sempat saling dorong personel polisi yang berjaga.
Situasi kembali reda setelah buruh sepakat untuk duduk bersama di depan kantor Bupati Jepara. Mereka pun tetap menunggu keputusan Bupati Jepara Dian Kristiandi terkait dengan kenaikan UMK yang layak bagi buruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa tidak ada keputusan tidak ada nilai, siap menunggu sampai mati. Sepakat, diikuti, meh udan meh ora (hujan atau tidak) kita di sini," kata salah seorang orator di hadapan massa buruh di depan Kantor Bupati Jepara, sore ini.
Menurutnya buruh mengusulkan kenaikan UMK Jepara tahun 2022 sebesar Rp 2,6 juta, sehingga ada kenaikan upah sekitar Rp 400 ribu. Namun usulkan tersebut masih belum mendapatkan persetujuan dari Bupati Jepara Dian Kristiandi.
Dia mengungkap jika tuntutan tak juga dipenuhi, maka mereka berencana untuk menggelar aksi demo yang lebih besar lagi. "Sesuk nik perlu (besok kalau perlu) tanggal 29 November 2021 ke sini, aksinya nasional. Kita semua matikan mesin, aksi bersama 6,7,8 Desember 2021 kita mogok nasional. Kita semua saling menjemput. Siapkan fisik tenaga. Kita akan mogok nasional," jelas dia.
Kata Bupati Jepara soal Usulan UMK
Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan pihaknya sudah menemui perwakilan buruh dan menampung aspirasi yang disampaikan. Namun Andi begitu sapaannya, mengaku masih menunggu keputusan besaran kenaikan UMK Jepara tahun 2022 hingga hari Senin (29/11).
"Saya menerima, saya meminta waktu hari Senin," kata Andi saat menerima audiensi perwakilan buruh di Pendapa Kabupaten Jepara sore ini.
"Saya komunikasi para pengusaha lokal, agar ada masukan lokal, kita di posisi tengah. Kita juga akan komunikasi dengan pak Gubernur. Boleh terima, ajak ngobrol, baru kemudian kepala daerah menerima masukan kedua belah pihak," sambung dia.
Andi pun berencana untuk memanggil kembali para buruh diajak beraudiensi kembali. "Senin kita temu apa yang kita dapatkan dan kita share. Dan ada angka (kenaikan UMK) yang diusulkan kepada gubernur. Harapannya kita bisa menerima," kata Andi.
(sip/ams)