Warga desa di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, mengeluhkan jalan rusak yang hingga kini belum diperbaiki. Jalan rusak itu sejak erupsi Merapi tahun 2010 dan berdampak terhadap kehidupan warga.
"Dengan jalan yang rusak berat itu kita mau ke pasar, kota, ke kecamatan bahkan ke balai desa saja kerepotan. Kerusakan jalan itu benar-benar merugikan," kata Ketua RW 10 Desa Sidorejo, Riyanto, kepada detikcom, Jumat (26/11/2021).
Riyanto menyebut jalan rusak itu juga berdampak ke ekonomi. Harga barang kebutuhan sehari-hari menjadi naik karena hitungan ongkos kirim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena berat di ongkos, kirim barang jadi mahal. Pakan ternak Rp 200 ribu bisa Rp 300 ribu sampai atas," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sidorejo, Sajino. Menurutnya, tidak hanya harga barang dan jasa jadi mahal, penjual kadang juga tidak mau melayani warga yang tinggal di daerah atas.
"Ada pedagang yang tidak mau mengantar pesanan ke desa kami karena jalan rusak. Misalnya beli semen tidak mau mengantar, (kalau) mau tapi ada tambahan ongkos kirim," kata Sajino.
Sementara itu, Ketua RT 16 Desa Sidorejo, Jenarto, mengatakan dari hasil audiensi dengan Pemkab dan DPRD Klaten, pihaknya mendapat informasi APBD 2022 dianggarkan Rp 5 miliar untuk perbaikan jalan. Namun anggaran itu dinilai tidak cukup untuk memperbaiki seluruh jalan yang rusak.
"Kalau Rp 5 miliar paling dicor bisa 1,5 kilometer, padahal yang rusak itu 5 kilometer lebih. Inginnya warga ya semua," kata Jenarto.
Jenarto menambahkan, juga ada informasi soal dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp 18 miliar yang bisa digeser. Dana itu dari anggaran perbaikan jalan Basin-Karangnongko yang batal karena ada proyek tol.
"Ada DAU Rp 18 miliar tidak jadi digunakan, mestinya bisa digeser. Maunya warga dituntaskan, kenapa ditunda," imbuh Jenarto.
Diberitakan sebelumnya, warga dari desa di kawasan puncak sekaligus kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, mendatangi kantor DPRD setempat. Warga mempertanyakan penanganan jalan yang rusak berat di desanya.
"Kita sampaikan soal jalur evakuasi, UKM dan wisata yang stagnan karena kerusakan jalan. Jalan kabupaten di kawasan puncak ngeri, tidak layak, naik sepeda saja saya tidak berani," ungkap Ketua RW 6 Desa Sidorejo, Suharto (60), Kamis (24/11).