Waspada marak upal jelang Nataru
Asisten Direktur di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Dody Nugraha, yang dihadirkan sebagai saksi ahli, meminta masyarakat waspada dengan peredaran upal. Terlebih menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.
"Masyarakat diharapkan waspada terhadap peredaran uang palsu menjelang Natal dan Tahun Baru. Kasus temuan uang palsu jelang Natal dan Tahun Baru cenderung meningkat. Pelaku peredaran uang palsu (Upal) bisa saja memanfaatkan momen natal dan tahun baru untuk mencari korban," kata Doddy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat harus waspada agar aksi oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Apabila ada kecurigaan terhadap uang yang diterima, bisa dilakukan melalui 3D, atau dilihat, diraba, dan diterawang," sambung dia.
Dari catatan BI Kabupaten Tegal, selama kurun waktu 2019-2020, peredaran upal meningkat sebesar 27 persen dari sebelumnya 5,246 Bilyet menjadi 7,024 Bilyet. Untuk diketahui KPw BI Cabang Tegal membawahi 7 kabupaten/kota eks karesidenan Pekalongan.
Kemudian pada 2021 tercatat ada 884 bilyet atau menurun 87 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kebijakan Pemerintah atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masyarakat. Masyarakat cenderung melakukan transaksi secara Non-Tunai dalam kegiatan sehari-hari.
(ams/mbr)