Massa driver Gojek menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo. Mereka ingin bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengeluhkan besaran tarif yang turun dan menuntut agar dikembalikan seperti semula.
"Sebelumnya tarif di harga Rp 8.000, tapi diturunkan jadi 6.400. Ini jelas melanggar Permenhub yang menyebut bahwa tarif harus berada di kisaran Rp 7.000 sampai Rp 10.000," kata Koordinator Gojek Kota Solo, Josafat Satrio, di Balai Kota Solo, Senin (22/11/2021).
Menurutnya, penurunan tarif sepihak sudah sering dilakukan, tapi kali ini yang paling besar. Dia menegaskan bahwa driver ingin tarif kembali berada di harga Rp 8.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya sudah sering seperti ini, tapi kali ini paling rendah. Kita pelajari ternyata melanggar Permenhub. Tuntutan kami jelas ingin tarif dikembalikan ke harga Rp 8.000," tegasnya.
Adapun dalam aksi ini, tampak para pengendara ojek online itu datang dengan berseragam hijau bertuliskan Gojek. Mereka berhenti dan memarkirkan sepeda motor di Jalan Jenderal Sudirman sisi utara balai kota sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun sebelum mereka datang, aparat kepolisian sudah berjaga di halaman Balai Kota Solo. Polisi pun mencegah aksi demonstrasi berlangsung.
Meski demikian, polisi mempersilakan beberapa perwakilan pengemudi Gojek untuk masuk ke balai kota. Mereka menyerahkan surat kepada perwakilan Pemkot Solo dan kemudian dijadwalkan untuk melakukan audiensi dengan Gibran dalam waktu dekat.
Sementara itu, para driver yang berada di luar balai kota Solo bersedia membubarkan diri dengan tertib.