Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan kebakaran yang terjadi di tangki PT KPI Unit Cilacap pada Sabtu (13/11) diduga akibat adanya sambaran petir. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tunggul Wulung Cilacap BMKG, Taruna Mona Rachman, memberi penjelasan lebih rinci terkait sambaran petir tersebut.
"Untuk kondisi alam pada waktu kemarin itu memang terdapat hujan lebat yang disertai dengan adanya petir. Jadi memang pada saat kejadian itu, dari alat pendeteksi petir di Banjarnegara terdapat ada dua sambaran," kata Taruna kepada wartawan usai konferensi pers di PT KPI Unit Cilacap, Senin (15/11/2021).
Dua sambaran petir tersebut, lanjut dia terjadi antara pukul 18.00 hingga 19.00 WIB. Sedangkan sambaran petir terdekat dari lokasi kejadian terjadi pada pukul 18.47.27 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang pada tanggal 13 November antara pukul 18.00-19.30 itu terdapat dua event sambaran petir. Yaitu pukul 18.47 di detik ke 27 dan Jan 19.23 di detik 32 WIB," ujarnya.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memaparkan hasil penyelidikan kebakaran yang terjadi di tangki PT KPI Unit Cilacap pada Sabtu (13/11) lalu. Kebakaran diduga akibat adanya petir.
"Kami penyidik Polda Jawa tengah untuk sementara menduga bahwa akibat kebakaran dengan kesesuaian keterangan saksi dengan CCTV dan keterangan dalam hal ini BMKG. Kebakaran itu akibat adanya induksi akibat sambaran petir sehingga itu menyebabkan adanya kebakaran," kata Luthfi saat konferensi pers di Gedung Patra Graha Pertamina Cilacap, hari ini.
Hasil penyelidikan dan penyidikan terkait kejadian pada Sabtu (13/11) kemarin, di tangki 36T102 telah dilakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi. Diantaranya lima orang saksi dari internal Pertamina dan satu saksi dari BMKG.
"Kita telah melaksanakan pemeriksaan 6 orang saksi, 5 orang saksi diambil keterangan dari eksternal mengatakan benar bahwa pada hari Sabtu pukul 7 malam, mengatakan bahwa di TKP melihat ada hujan dan petir di wilayah tersebut," ujarnya.
"Hal ini diperkuat oleh satu orang saksi dari BMKG, dimana BMKG mengatakan pada hari H, Sabtu ada dua titik petir dengan jarak yang satu 45 kilometer dan yang satunya 13 kilometer," lanjut dia.
Dia mengungkapkan jika hasil keterangan BMKG dari adanya dua titik sambaran yang jauh dari lokasi kilang akan diperkuat oleh keterangan ahli.