Kasih Ibu Sabar Rawat 2 Anaknya yang Lumpuh Sejak Bayi di Klaten

Kasih Ibu Sabar Rawat 2 Anaknya yang Lumpuh Sejak Bayi di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 09 Nov 2021 17:07 WIB
Sulasmi merawat kedua buah hatinya yang lumpuh di rumah, Klaten, Selasa (9/11/2021).
Sulasmi merawat kedua buah hatinya yang lumpuh di rumah, Klaten, Selasa (9/11/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Sulasmi (43) warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, dengan sabar merawat dua buah hatinya yang lumpuh sejak bayi. Kini kedua buah hatinya itu sudah beranjak dewasa. Seperti apa kisahnya?

Sulasmi menceritakan putri pertamanya lahir tahun 1998 dan diberi nama Rosidah Umi Arifah (23). Dua tahun kemudian anak lelaki, Zulfikar Isnaini (21) lahir tahun 2000.

"Lahirnya itu semua normal, tahun 1998 dan 2000. Saat lahir gendhuk (anak perempuan) saya 2,1 kilogram dan adiknya 3 kilogram, cuma perkembangan agak lambat sejak lahir," tutur Sulasmi saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (9/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulasmi melanjutkan, tumbuh kembang kedua anaknya itu tidak seperti bayi pada umumnya. Semakin hari kondisinya semakin memburuk.

"Keduanya tumbuhnya lambat, yang lain sudah belajar berdiri ini belum. Semakin hari semakin memburuk, kata dokter kena virus, saya nggak tahu virus apa tapi menyerang otak," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saat itu, lanjutnya, dua anaknya sering demam. Sementara Zulfikar saat umur satu tahun sempat bisa berdiri tapi hanya sebentar.

"Kakaknya sering demam dan step-step, sembuh demam lagi, terus begitu sehingga sulit gerak. Yang laki sempat belajar berdiri sebentar lalu demam dan tidak bisa lagi," ujarnya.

Sulasmi merawat kedua buah hatinya yang lumpuh di rumah, Klaten, Selasa (9/11/2021).Sulasmi merawat kedua buah hatinya yang lumpuh di rumah, Klaten, Selasa (9/11/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Keluarga sempat membawa Rosidah dan Zulfikar berobat ke rumah sakit ortopedi. Saat itu dokter memvonis otot keduanya lemah.

"Katanya ototnya lemas, disarankan terapi, ya diterapi sampai kelas SD. Yang laki sempat sampai kelas 6 SD pakai kursi roda, yang satunya cuma kelas 2 SD karena sering mimisan tidak kuat," papar Sulasmi.

Kedua anaknya itu untuk aktivitas di rumah butuh bantuan, seperti makan atau ke kamar mandi. Bicaranya kadang juga sulit dipahami.

"Setiap hari ya tiduran, di rumah apa-apa ya perlu bantuan. Yang thole (Zulfikar) dulu pernah bisa duduk tapi sebentar tidak kuat, yang perempuan lebih parah cuma bisa tidur," jelas Sulasmi.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sulasmi yang berstatus ibu rumah tangga itu merawat sendiri kedua anaknya di rumah saat siang hari. Kemudian malam hari dilanjutkan suaminya, Ali (48), sepulang kerja dari pabrik roti di Kecamatan Ceper.

"Ya mungkin ini rezeki saya, yang penting saya sabar dan ikhlas. Tapi kadang lelah dan emosi pernah, namanya saya juga manusia biasa," tuturnya.

Sulasmi menambahkan, keluarga sebenarnya ingin mengupayakan terapi bagi Rosidah dan Zulfikar. Tapi karena kondisi keduanya sudah besar, menjadi kerepotan jika tidak ada yang mendampingi terapi.

"Yang inginya tetap terapi tapi naik motor sendiri tidak mungkin," kata Sulasmi.

Pantauan detikcom, kedua kakak adik yang menginjak remaja itu hanya tiduran di kamar ukuran sekitar 2,5x3 meter. Kondisi tubuhnya tampak kurus. Gerakan sesekali dari tangan dan kaki terlihat lemah. Jika ada yang datang, keduanya berusaha melihat tapi tak menggerakkan tubuhnya.

Sulasmi dan Ali dikaruniai tiga anak, yakni Rosidah, Zulfikar dan si bungsu yang kondisinya normal dan saat ini sekolah kelas 5 SD.

Terkait bantuan pemerintah, Sulasmi mengaku keluarganya mendapatkan program PKH serta bantuan beras dan telur.

"PKH sudah dapat, beras dan telur juga dapat. Kartu KIS juga tapi yang anak saya Zulfikar tahun ini tidak masuk, sudah diuruskan pemerintah desa," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Sidoharjo, Trimanto, mengatakan kedua remaja tersebut lumpuh sejak lahir. Bantuan sudah didapat dari pemerintah.

"Lumpuhnya sejak lahir, kasihan juga. Bantuan pemerintah sudah, baik dulu sekolah maupun kebutuhan pokok," kata Trimanto kepada detikcom.

Terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Polanharjo, Layu Mega Lofina, menjelaskan kedua remaja itu juga dapat bantuan disabilitas.

"Sudah dapat bantuan ODKB (Orang Dengan Kedisabilitasan Berat) dan neneknya juga sudah dapat batuan LU (lanjut usia). Penerimaannya bersamaan menjelang akhir tahun, kebetulan sudah penyaluran kemarin 14 Oktober," jelas Layu pada detikcom.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads