Winarto menyebut di areal lahan seluas sekitar 400-an meter persegi itu dulunya diduga merupakan kompleks candi. Dengan ditemukannya tiga bangunan candi, kegiatan ekskavasi situs Candi Watu Genuk yang diperkirakan dibangun sekitar abad 9 Masehi itu untuk sementara dihentikan.
Kegiatan penggalian untuk materi penelitian tahun ini dinyatakan selesai. Selanjutnya, pihak BPCB Jateng akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi Pak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali sudah ke sini. Apa sih yang akan dikembangkan, potensinya apa dan butuh kegiatan apa lagi untuk pengembangan di situs Watu Genuk ini," terang dia.
![]() |
Sementara itu, Ketua Boyolali Heritage Society, Kusworo, berharap ekskavasi di situs candi Watu Genuk ini nantinya dilanjutkan lagi. Sehingga akan dapat terungkap struktur bangunannya.
"Sungguh luar biasa akhirnya situs Watu Genuk dilanjutkan setelah penyelamatan awal dilakukan pada 2016 lalu. Kami ingin kajian ini dilanjutkan, karena apa? Biar semuanya terungkap. Ini baru sebagian kecil yang terungkap," kata Kusworo di lokasi yang sama.
Baca juga: Tumpah Ruah Suporter Sambut Skuad Super Elja |
"Dari model langgam bangunan, situs candi Watu Genuk ini dari periode Mataram Hindu. Berarti terkait dengan jejak-jejak tinggalan yang ada di Pengging, yang ada di seputaran Tlatar, yang ada di Boyolali Kota sendiri sampai Candisari, naik sampai lereng Merapi-Merbabu," imbuh dia.
(ams/rih)