Kasus penularan virus Corona atau COVID-19 di SMK N 1 Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkembang hingga Kapanewon Sanden. Berawal dari seorang guru di sekolah itu yang positif Corona tapi nekat mengajar ngaji hingga menulari enam anak didiknya.
"Jadi ceritanya berawal dari klaster SMK N 1 Sedayu, ada salah satu guru yang di sana positif," kata Panewu Sanden Deni Ngajis Hartono saat dihubungi wartawan, Senin (8/11/2021).
Selanjutnya guru tersebut malah tetap mengajar TPA anak-anak di Kalurahan Srigading. Hal tersebut dilakukan karena yang bersangkutan tidak mempercayai COVID-19.
"Nah, meski sudah dinyatakan positif tetap ngajar TPA di kampungnya. Kan kalau positif harusnya diam di rumah tapi ini malah mengajar ngaji. Karena gurunya itu ngeyel tidak percaya COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Tumpeng Biru, Simbol Permintaan Maaf |
Padahal guru tersebut mengajari mengaji sekitar 30 anak. Alhasil, beberapa anak terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan, kasus tersebut merembet hingga belasan orang yang terkonfirmasi positif.
"Yang bersangkutan ngajar sekitar 30 anak, setelah itu kan di-tracing dari 30 anak itu dan ternyata 6 anak positif. Selanjutnya dilakukan tracing lagi dan saat ini totalnya ada 16 kasus," katanya.
Terkait hal tersebut, pihaknya melalui Satgas COVID-19 Kapanewon melakukan tracing secara masif. Semua itu, kata Deni, untuk memutus rantai penularan COVID-19.
"Iya masih tracing terus saat ini. Karena kan harus memenuhi target 1 banding 15, di mana 1 positif harus tracing 15 orang," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, seorang guru SMKN 1 Sedayu yang positif tersebut diduga menularkan kepada suaminya. Di mana suaminya adalah guru yang mengajar di salah satu sekolah MAN di Bantul.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(sip/mbr)