Jip wisata lava tour Gunung Merapi mengalami kecelakaan di wilayah Sleman pagi tadi. Sopir jip dan tiga orang penumpang terluka.
Koordinator Sarlinmas Kaliurang, Kiswanto, mengatakan kecelakaan jip wisata Merapi itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Kecelakaan melibatkan satu unit jip.
"Betul (kecelakaan jip wisata Merapi). Korban jiwa nihil, sopir cedera," kata Kiswanto saat dihubungi wartawan, Minggu (7/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Kiswanto, sopir mengalami cedera kaki dan tangan kiri. Sementara tiga orang penumpang semuanya perempuan dan merupakan wisatawan asal Bandung mengalami syok dan memar.
"Total ada empat orang. Satu sopir dan tiga penumpang yakni wisatawan dari Bandung, penumpang syok dan memar," katanya.
Kronologi kecelakaan jip wisata Merapi
Kecelakaan ini bermula saat jip melaju dari arah utara Kopi Merapi. Berdasarkan laporan, jip melaju cukup kencang dan hilang kendali.
"Kronologi jip dari arah utara hilang kendali dan sama sopirnya dibanting ke kanan dan terguling," ungkapnya.
Namun, Kiswanto belum mengetahui secara pasti penyebab tergulingnya jip itu.
"Tapi penyebab pastinya masih dalam investigasi pihak komunitas jip," katanya.
Penjelasan Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi
Sementara itu, Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri mengatakan saat kejadian jip dalam posisi berhenti. Akan tetapi, driver kemungkinan lupa untuk mengganjal ban atau memakai hand rem.
"Jadi pas dipakai selfie mungkin pemandunya lupa hand rem atau diganjal (bannya). Betul (posisinya berhenti)," kata Dardiri saat dihubungi wartawan hari ini.
Para korban, lanjut Dardiri, semuanya telah diperiksakan di RS Panti Nugroho, Pakem. Ia menyebut kondisi para korban tidak mengalami luka berat dan sudah pulang.
"Sudah kita periksakan semua dan tidak apa-apa. Semua sudah pulang, kita bawa ke RS Panti Nugroho," jelasnya.
Disinggung soal kondisi jip, Dardiri menegaskan jika jip yang dipakai tidak ada masalah. Ia pun telah meminta kepada anggota asosiasi jip untuk selalu memastikan kendaraan jipnya laik dan layak jalan.
"Kendaraan tidak ada masalah, kan (waktu kejadian) itu posisi pas hujan mungkin licin (jalannya). Tadi langsung saya kumpulkan (anggota asosiasi), saya mohon kalau hand rem dan dalam kondisi jalan apapun (saat berhenti) tetap diganjal," tutupnya.
Lihat juga Video: Menilik Ritual Mendak Tirta di Lereng Merapi