Merata di Seluruh Bagian, Kayu Bangunan Masjid Agung Solo Diserang Rayap!

Merata di Seluruh Bagian, Kayu Bangunan Masjid Agung Solo Diserang Rayap!

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 16:02 WIB
Masjid Agung Surakarta (Solo) menggelar salat tarawih perdana, Senin (12/4/2021).
Masjid Agung Surakarta (Solo) menggelar salat tarawih perdana, Senin (12/4/2021). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Hasil kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menunjukkan kayu-kayu pada bangunan utama Masjid Agung Surakarta (Solo) berpotensi rusak karena terindikasi adanya rayap. Hasil kajian itu dibawa oleh Takmir Masjid Agung Surakarta dan diserahkan kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, hari ini.

"Kita kerja sama dengan BPCB untuk kajian konservasi bangunan utama. Dengan kajian ini ketahuan terindikasi rayap di seluruh bangunan utama yang berbahan kayu," kata Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta, Muhtarom, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021).

"Memang kondisinya masih belum parah, belum sampai membahayakan jemaah. Tapi kami sampaikan berdasarkan hasil kajian BPCB supaya bisa dicarikan solusi," lanjut dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut bangunan Masjid Agung Surakarta banyak disusun dari kayu-kayu jati, baik dari tiangnya maupun atapnya. Dari segi usia, masjid tersebut memang sudah tua dan berusia ratusan tahun.

"Itu kan kayunya jati semua, saka (tiang) sampai atapnya kayu. Karena ini cagar budaya, maka harus ditangani BPCB agar nanti proses perbaikannya tetap masih terjaga keasliannya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Terakhir kali masjid mengalami perbaikan ialah pada 2019, yakni memperbaiki tiang yang retak dengan dana swadaya. Sebelumnya, perbaikan pernah dilakukan tahun 2005 dan 2012.

"Dulu asumsinya yang rusak hanya satu tiang, ternyata belasan dan melebar ke bagian lain. Makanya ini sebetulnya tidak bisa dilakukan parsial," katanya.

Meski belum parah, Muhtarom menilai perbaikan harus dilakukan sedini mungkin. Sebab jika menunggu kondisi parah maka dipastikan biaya perbaikannya akan semakin besar.

"Kalau tidak segera ditangani, nanti malah harus mengganti kayu, harganya lebih mahal. Kan dana pemerintah bisa dialokasikan untuk kegiatan lain," ungkap dia.

Sementara itu, Gibran mengaku masih akan mempelajari kajian dari BPCB itu. Terkait besaran biaya yang dibutuhkan sesuai kajian BPCB, Gibran mengisyaratkan bahwa biayanya mencapai miliaran rupiah.

"Ya (miliaran rupiah). Kalau pakai APBD jelas butuh biaya yang besar. Nanti kita ajukan," kata Gibran.

Namun Gibran menjanjikan akan mencarikan solusi agar perbaikan Masjid Agung Surakarta segera digarap. Dia juga menegaskan masalah tersebut menjadi prioritas baginya.

"Yang jelas ini salah satu prioritas saya. Kajiannya sudah saya terima, nanti kita carikan solusinya," pungkasnya.

(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads