Tiap Hari Dipatroli Polisi, Anak-anak Wadas Purworejo Disebut Takut Sekolah

Tiap Hari Dipatroli Polisi, Anak-anak Wadas Purworejo Disebut Takut Sekolah

Heri Susanto - detikNews
Kamis, 04 Nov 2021 14:50 WIB
Perwakilan Desa Wadas, Purworejo, di kantor Walhi Yogyakarta, Kamis (4/11/2021).
Perwakilan Desa Wadas, Purworejo, di kantor Walhi Yogyakarta, Kamis (4/11/2021). Foto: Heri Susanto/detikcom
Yogyakarta -

Anak-anak di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, disebut takut berangkat sekolah. Warga menyebut penyebabnya gegara desa mereka dipatroli polisi lebih dari 16 kali sejak 22 September 2021.

"Bahkan karena warga trauma penangkapan dan intimidasi polisi 23 April silam, terutama ibu-ibu dan anak-anak banyak yang takut bersekolah," kata salah seorang warga Desa Wadas, Arofah, di Kantor Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Kamis (4/11/2021).

Ia mengungkapkan, setiap ditanya warga, polisi beralasan patroli ketertiban. Alasan tersebut tetap sulit diterima karena patroli dilakukan hampir setiap hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang berhasil kami dokumentasikan hanya 16 kali. Kami merasa ini seperti intimidasi terhadap perjuangan warga atas ancaman proyek tambang batu andesit," ujarnya.

Atas kehadiran polisi itu, lanjut Arofah, warga masih merasakan trauma. Ibu-ibu dan anak-anak masih ketakutan peristiwa 23 April silam terulang kembali.

ADVERTISEMENT

"Pada dasarnya warga resah karena kehadiran polisi dianggap sebagai tindakan untuk mengawal rencana pertambangan di Desa Wadas," katanya.

Ia melihat patroli polisi membawa senjata lengkap seperti akan mengamankan pelaku kriminal.

"Kami ini tidak melakukan kriminal. Kami hanya menolak tambang yang merusak kelestarian dan sumber penghidupan warga," katanya.

Halik Sandera dari Walhi Yogyakarta mendesak aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan rasa aman dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

"Oleh karena itu kami mengecam segala tindakan intimidasi dan teror yang terjadi di Desa Wadas. Mendesak kepolisian untuk menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia warga Wadas dan menghormati sikap warga Wadas yang menolak rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas," kata Halik.

Lihat juga Video: 53 Anak di LPKA Kutoarjo Jalani Vaksinasi Covid-19

[Gambas:Video 20detik]




(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads