.webp)
Pendana dalam aksi bom di Mapolresta Solo tahun 2016, Munir Kartono, meminta maaf kepada masyarakat dan korban Ipda Bambang Adi Cahyanto. Munir mengakui bahwa apa yang dilakukannya 2016 silam adalah sebuah kesalahan.
"Saya memohon dibukakan pintu maaf atas apa yang telah saya lakukan, saya menyadari apa yang saya lakukan salah," kata Munir dengan terisak di ruang Manganti Praja, Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021).
"Dan sudi kiranya memaafkan saya," lanjutnya dengan sesenggukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan maaf disampaikan Munir disaksikan langsung oleh korban bom Ipda Bambang Adi Cahyanto, Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, perwakilan BNPT, Densus 88 Antiteror dan masyarakat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Bambang menerima permintaan maaf Munir dengan ikhlas.
"Saya dengan ikhlas memaafkan, ikhlas dan rida, setelah ini mari kita ciptakan Solo yang damai, yang kondusif, tidak hanya di Solo tapi di seluruh dunia," katanya.
Usai memberikan maaf keduanya pun saling berpelukan dan saling maaf memaafkan.
Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, dirinya berterima kasih kepada Munir yang sudah berinisiatif untuk datang ke Balai Kota Solo dan menyampaikan permintaan maaf.
"Mari berkomitmen untuk menjaga kondusifitas kamtibmas di seluruh wilayah. Permintaan maaf ini tidak hanya kepada Bambang tetapi kepada seluruh masyarakat," kata Ade.
Ditemui usai acara, Ipda Bambang menceritakan kejadian itu terjadi ketika dirinya bertugas jaga malam dan melakukan pengamanan Mapolresta Solo. Selasa (5/7/2016) sekira pukul 07.35 WIB, pelaku yang diketahui bernama Nur Rohman menerobos pengamanan di depan Mapolresta Solo. Pelaku tewas setelah meledakkan bom yang dibawa.
"Pelaku menerobos pengamanan, saat itu dia (pelaku) saya panggil dan mendatangi saya dan saya menuju ke dia dan terjadi peristiwa itu," kata Bambang.
Seperti diketahui, Munir Kartono diamankan di Jalan Mercedes Benz dekat Mapolsek Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/8/2016) sekitar pukul 09.17 WIB.
Munir diduga terlibat dalam serangkaian kegiatan seperti mengirim sejumlah uang atau dana untuk Ibrohim alias Dwi Atmoko yang diamankan di Lampung, Selasa (16/8/2016).
