Tingginya intensitas hujan di Banjarnegara, Jawa Tengah membuat bencana banjir dan tanah longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara mencatat ada 9 titik lokasi bencana akibat hujan lebat pada Selasa (2/11) petang.
"Ada 9 titik bencana di Banjarnegara. Ada yang tanah longsor hingga menutup akses jalan, tanah gerak hingga jembatan putus karena tidak kuat menahan debat air," kata Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto saat melaui sambungan telepon, Rabu (3/11/2021).
Ia menyebut, tanah longsor terjadi di jalur provinsi di Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, dan akses jalan desa di 4 desa di Kalisat Kidul Kecamatan Kaibening, Desa Beji, Desa Pasuruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Info terakhir dari BPBD, longsor yang menutup jalan menuju desa-desa tersebut pagi ini sudah bisa disingkirkan sehingga jalan sudah bisa dilalui. Namun masih ada 5 rumah warga di Desa Pasuruhan yang hingga pagi ini terisolir akibat tanah longsor.
"Tanah longsor di jalan Karanggondang menuju Desa Pasuruhan putus total. Sedangkan longsor di jalur provinsi saat ini sudah bisa dilalui kendaraan," jelasnya.
Selain itu, tingginya intensitas hujan juga menyebabkan debit air sungai Kacangan meluap. Meski tidak ada korban jiwa, namun satu keluarga terpaksa diungsikan.
"Iya itu betul, sungai meluap di Wanadadi, tidak ada korban jiwa tapi ada satu keluarga yang isinya 3 jiwa diungsikan karena rumahnya terancam tergerus sunga, " terangnya.
Baca juga: Gempa M 3,2 Guncang Perairan Rembang |
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan peka terhadap lingkungan sekitar ketika hujan turun. Hal itu sebagai langkah antisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat situasi yang mengancam.
"Selalu menghimbau ketika hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, memperhatikan lingkungan sekitar. Termasuk apakah ada rekahan, atau sungai meluap, segera ambil tindakan dan waspada," imbaunya.
(mbr/mbr)