.webp)
Seorang wanita bernama Hani Dwi Susanti (30) warga Klaten, Jawa Tengah tewas setelah meminum air yang telah dicampuri racun oleh kakak iparnya. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan zat potasium dalam minuman tersebut.
"Ditemukan kandungan potasium di minuman. Kita sudah sita beberapa barang bukti," ungkap Kasatreskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana kepada detikcom, Selasa (2/11/2021).
Korban merupakan warga Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten. Menurut Guruh, setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, Polres melakukan penyelidikan dan olah TKP. Polisi menemukan barang bukti minuman campuran potasium yang dibeli tersangka Sarbini di toko pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterangan sementara, potasium dibeli di toko pertanian. Tapi apakah racun tikus atau obat lain kita masih periksa tersangka," jelas Guruh.
Guruh mengatakan jenazah korban juga sudah diautopsi. Untuk memperkuat alat bukti, penyidik sedang menunggu hasil laboratorium.
"Kita masih menunggu hasil laboratorium. Masih ada satu organ yang di lab (diteliti di laboratorium) dan kita tunggu hasilnya, tetapi apa motifnya kita masih periksa tersangka," imbuh Guruh.
Ayah korban, Santosa, mengatakan wujud air yang diminum putrinya tidak seperti air putih biasa. Warnanya agak keruh dan baunya menyengat.
"Tidak putih tapi agak keruh. Tapi namanya orang mau minum dari kulkas kan tidak melihat dulu isinya," ungkap Santosa kepada detikcom.
Santosa mengaku mengetahui kejadian itu usai ditelepon menantunya, Sigit, pada Senin (1/11) siang. Saat itu dia langsung ke Juwiring melihat kondisi anaknya.
"Saat saya pegang nadinya sudah tidak ada, Sigit sempat emosi melihat istrinya begitu," pungkas Santosa.
Sebelumnya diberitakan, Hani Dwi Susanti tewas setelah minum air yang telah dicampuri racun kakak iparnya sendiri. Peristiwa tersebut terjadi di rumah korban.
"Kejadiannya kemarin Senin (1/11) siang. Saya sekitar pukul 11.30 WIB benahi rumah dan istri saya minum air dari kulkas," ungkap suami korban, Sigit Nugroho (39) kepada detikcom, pagi tadi.
(mbr/sip)
