Menengok Kampung 'Panahan' Jemparingan di Kulon Progo

Menengok Kampung 'Panahan' Jemparingan di Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikNews
Minggu, 31 Okt 2021 13:19 WIB
Aktivitas jemparingan di Kampung Jemparingan Langen Progo
Aktivitas jemparingan di Kampung Jemparingan Langen Progo (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom)
Kulon Progo -

Di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat sebuah kampung yang dikhususkan sebagai tempat berlatih panahan tradisional atau jemparingan. Olahraga tradisional ini makin hari makin banyak peminatnya.

Kampung Jemparingan Langen Progo ini berada di Kapanewon Pengasih, Kulon Progo. Dari pusat Kota Yogyakarta, jarak menuju kampung ini berkisar 30 kilometer atau 40 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.

Di kampung ini ada area lapang yang disediakan untuk aktivitas jemparingan gaya Yogyakarta, atau disebut Jemparingan Mataraman. Kampung ini pun menjadi ramai dihadiri para peserta jemparingan di waktu-waktu tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penguatan kampung jemparingan ini kami lakukan untuk menjaga eksistensi olahraga jemparingan di Kulon Progo. Diharapkan generasi muda bisa ikut aktif dalam kegiatan semacam ini, yang sekaligus melestarikan tradisi Jawa," ucap Sekretaris Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Yudono Hindri Atmoko, di sela-sela penguatan kampung jemparingan, Jumat (29/10/2021).

Yudono mengatakan olahraga jemparingan kini sudah masuk dalam kurikulum pendidikan karakter berbasis budaya kemataraman di Yogyakarta. Hal ini yang membuat para peminatnya terus bertambah setiap tahunnya, termasuk dari kaum muda.

ADVERTISEMENT

"Para generasi muda ini diharapkan bisa menggantikan teman-teman yang sudah tua menjadi generasi yang handal dan lebih baik," ujar Yudono.

Salah satu pegiat jemparingan dari Kelompok Sandi Sena, Ruri, mengaku tertarik berlatih jemparingan sejak 2016 silam. Dia menyebut aktivitas jemparingan ini bisa membantunya melatih fokus konsentrasi, berbeda dengan panahan lain yang berfokus pada kemampuan pemanah membidik target dengan tepat.

"Dengan cara inilah saya berlatih untuk konsentrasi, kemudian jadi pribadi yang lebih sabar dan tenang," ujar Ruri.

Sekilas tentang Jemparingan Mataram

Untuk diketahui, jemparingan merupakan olahraga panahan khas Kerajaan Mataram. Awalnya olahraga ini hanya dilakukan khusus kalangan keluarga keraton atau prajurit, namun seiring berjalannya waktu olahraga ini bisa dimainkan oleh masyarakat umum.

Jemparingan berbeda dengan olahraga panahan yang dilakukan dengan cara berdiri, sebab jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila. Selain itu pemanah jemparingan tidak membidik dengan mata, tetapi memposisikan busur di hadapan perut sehingga bidikan didasarkan pada perasaan pemanah.

Perlengkapan yang menyertai olahraga ini juga memiliki nama tersendiri. Di antaranya jemparing atau anak panah yang terdiri atas deder atau batang anak panah, bedor atau mata panah, wulu atau bulu pada pangkal panah, dan nyenyep atau bagian pangkal dari jemparing yang diletakkan pada tali busur saat memanah.

Selengkapnya soal jemparingan...

Kemudian ada gandewa yang merupakan nama untuk busur. Gandewa ini terdiri dari cengkolak atau pegangan busur, lar atau bilah yang terdapat pada kiri dan kanan cengkolak, dan kendheng atau tali busur yang masing-masing ujungnya dikaitkan ke ujung-ujung lar.

Aktivitas jemparingan di Kampung Jemparingan Langen ProgoAktivitas jemparingan di Kampung Jemparingan Langen Progo Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom

Untuk sasarannya disebut wong-wongan atau bandulan yang berbentuk silinder sepanjang 30 sentimeter dan diameter 3 sentimeter. Pada bagian atas silinder diberi warna merah, yang dinamakan molo atau sirah bahasa Jawa dari kepala, sedangkan bagian bawah diberi warnah putih, dinamakan awak atau badan. Lalu pertemuan antara molo dan awak diberi warna kuning setebal 1 sentimeter dinamakan jangga atau leher.

Selanjutnya di bawah bandulan digantung sebuah bola kecil, dimana pemanah akan mendapat pengurangan nilai bila mengenai bola ini. Di bagian atasnya digantung lonceng kecil yang akan berdenting setiap kali jemparing mengenai bandulan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads