Kisah di Balik Tugu Kebangkitan Nasional Solo, Dibuat dari Tanah Nusantara

Kisah di Balik Tugu Kebangkitan Nasional Solo, Dibuat dari Tanah Nusantara

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 30 Okt 2021 17:35 WIB
Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Kamis (28/10/2021).
Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Kamis (28/10/2021). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Sebuah tugu berbentuk lilin berdiri gagah di kawasan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Tugu ini merupakan sejarah penting dalam perjuangan pergerakan prakemerdekaan Indonesia.

Tertulis di bagian bawahnya, tugu ini bernama Tugu Kebangkitan Nasional. Tertulis pula keterangan bahwa tugu dibangun sebagai peringatan pergerakan kebangsaan Indonesia.

Tugu Kebangkitan Nasional berhubungan erat dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Berdasarkan data Pemkot Solo, tugu itu dibangun tepat 25 tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni 20 Mei 1933.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasinya berada di titik persimpangan dua jalan, yakni Jalan Kebangkitan Nasional dan Jalan dr Wahidin. Wahidin Sudirohusodo sendiri merupakan tokoh Budi Utomo.

Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Kamis (28/10/2021).Tugu Kebangkitan Nasional, Solo, Kamis (28/10/2021). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Perjalanan 25 tahun sejak berdirinya Budi Utomo pun diwarnai sejumlah pergerakan pemuda yang di kemudian hari membawa Indonesia merdeka. Yakni mulai berdirinya organisasi-organisasi kepemudaan lain, seperti Tri Koro Dharmo dan organisasi kesukuan, seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Batak dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

Mereka kemudian disatukan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Pada tahun 1931, dalam Kongres Indonesia Raya I di Surabaya, para peserta berencana mendirikan Tugu Kebangkitan Nasional di Solo yang terealisasi pada 1933.

Uniknya, setiap orang dari berbagai penjuru Nusantara membawa gumpalan tanah dari daerahnya masing-masing. Tanah-tanah itu ditanam dalam pembangunan tugu setinggi 9 meter tersebut.

Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Waskito Widi, menyebut bahwa Tugu Kebangkitan Nasional sebetulnya tidak hanya berkaitan tentang Budi Utomo, namun juga sejarah panjang pergerakan nasional. Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa kemunculan Budi Utomo memantik pergerakan pemuda di Nusantara.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Saksikan juga 'Melihat Atraksi Budaya Parade dan Defile Prajurit Keraton Solo':

[Gambas:Video 20detik]



"Sebetulnya sudah ada organisasi yang kuat, yaitu Sarekat Dagang Islam di tahun 1905 yang anggotanya jutaan orang. Ada juga Indiache Veereniging atau Perhimpunan Hindia yang juga berdiri pada 1908 di Belanda, anggotanya seperti Moh Hatta, Sjahrir, Ali Sastroamidjojo," kata Widi saat dihubungi detikcom, Kamis (28/10/2021).

"Kalau Budi Utomo itu anggotanya para priyayi. Memang setelah berdirinya Budi Utomo, muncul berbagai organisasi kedaerahan, baru kemudian ada Sumpah Pemuda itu," imbuhnya.

Menurutnya, pembangunan tugu dipimpin oleh menantu Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwono X, yakni Wuryoningrat. "Wuryoningrat memang aktif dalam pergerakan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(bai/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads